Mohon tunggu...
M Yasin
M Yasin Mohon Tunggu... -

Mahasiswa ITS

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pembuatan Aplikasi GIS untuk Meningkatkan Pendapatan Perkapita Indonesia

3 Juni 2010   03:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:47 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Latar belakang

Saat ini pendapatan per kapita Indonesia jauh di bawah Negara tetangga, Malaysia. Data Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) menyebutkan, pendapatan per kapita Indonesia 2.200 dolar AS per tahun. Sedangkan, Malaysia 10 nbu dolar AS per tahun.Hampir 60 persen rakyat Indonesia berada di Pulau Jawa. Namun, Pulau Jawa juga merupakan tempat dengan konsentrasi kemiskinan yang tertinggi di Indonesia[i].

Pihak pemerintah mempunyai tantangan besar untuk meningkatkan pendapatan per kapita dengan memanfaatkan potensi-potensi daerah yang ada. Pihak pemerintah perlu mengetahui semua potensi-potensi yang ada dan mengambil keputusan untuk mengadakan program berdasarkan potensi yang ada untuk meningkatkan pemanfaatkan potensi daerah yang ada. Pemerintah membutuhkan informasi yang terstruktur sehingga menghasilkan keputusan yang berkualitas terhadap program yang akan dijalankan.

Pembahasan

GIS

Geographic information system (GIS) atau Sistem Informasi Berbasis Pemetaan dan Geografi adalah sebuah alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi.
Teknologi GIS mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis database yang biasa digunakan saat ini, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan, serta analisis statistik dengan menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan melalui analisis geografis melalui gambar-gambar petanya.
Kemampuan tersebut membuat sistem informasi GIS berbeda dengan sistem informasi pada umumnya dan membuatnya berharga bagi perusahaan milik masyarakat atau perseorangan untuk memberikan penjelasan tentang suatu peristiwa, membuat peramalan kejadian, dan perencanaan strategis lainnya. [ii]

GIS bukan sebuah sistem yang mampu membuat keputusan secara otomatis. GIS hanya sebuah sarana untuk pengambilan data, menganalisanya, dari kumpulan data berbasis pemetaan untuk mendukung proses pengambilan keputusan.
Teknologi GIS banyak digunakan untuk membantu berbagai kegiatan pekerjaan seperti penyajian informasi pada saat pembuatan perencanaan, membantu memecahkan masalah yang berkaitan dengan kekacauan teritorial.

Kebutuhan Informasi

Pihak pemerintah daerah perlu mengetahui informasi-informasi secara mendetail mulai dari potensi antar provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, bahkan desa/kelurahan. Adapun informasi yang dibutuhkan yaitu sebagai berikut.


  1. Potensi sumber daya alam
  2. Potensi Sumber Daya Manusia
  3. Potensi Kelembagaan
  4. Potensi Sarana

Metode Pengembangan

Pengembangan aplikasi ini dapat dibuat ke dalam beberapa tahapan.


  1. Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan di seluruh Indonesia dengan mengumpulkan data berupa potensi dan sub potensi yang ada di tiap-tiap daerah.

Input Data

Data yang sudah dimasukkan kemudian dimasukkan ke dalam format yang sama ke dalam database.

Pembuatan Aplikasi

Dari data yang didapatkan, maka aplikasi dibuat untuk melakukan analisa data statistik untuk dapat menampilkan data yang dibutuhkan. Juga dilakukan optimasi dalam pembuatan database.

Integrasi Kedalam Google API

Google API dibutuhkan untuk mengintegrasikan informasi yang ada di database ke dalam peta daerah secara komprehensif dengan menggunakan titik koordinat.

Kesimpulan

Aplikasi ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk peningkatan pendapatan per kapita dengan memanfaatkannya sebagai sarana pengambilan keputusan bagi pemerintah

[i]http://bataviase.co.id/node/109575

[ii] http://tentangku.blogsome.com/category/iptek/gis/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun