Mohon tunggu...
Yasindy Risma Hani
Yasindy Risma Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Yuk kita saling sharing informasi agar semakin luas wawasan kita. Ambil Positifnya, Buang Negatifnya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Teman Vs Dewasa! Manakah yang Lebih Baik?

19 April 2022   13:34 Diperbarui: 31 Juli 2022   23:32 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat dewasa terkadang teman menjadi beban

Apakah kalian percaya bahwa semakin dewasa akan semakin sedikit pula circle pertemanan kamu? Mungkin bagi beberapa orang menyadari hal ini, mungkin sebagian orang lainnya juga merasakan teman yang semakin sedikit. 

Wajar gak sih kalau semakin dewasa semakin sedikit pula teman? Faktor apa saja ya yang mempengaruhi hal ini? Apakah karena sifat atau sikap kamu yang berubah atau teman-teman kamu yang sudah memiliki teman baru dan lebih nyaman? Mengapa sih teman-teman kamu pada hilang satu per satu? 

Mungkin pertanyaan-pertanyaan ini ada dipikiran kalian yang sedang berada di fase ini. Mari kita coba bedah yuk satu per satu alasan mengapa pertemanan dan kedewasaan kadang tidak selaras.

Banyak orang menyangka bahwa teman kita berubah karena sudah memiliki pasangan, ada juga karena teman kita sedang fokus untuk menata masa depannya. 

Ya, alasan ini mungkin related bagi beberapa orang, namun ada alasan-alasan lain yang mungkin kita tidak menyadarinya. Alasan apa sajakah itu?

1. Teman Toxic

Toxic friend itu ibarat racun dalam pertemananmu. Bukannya mendukungmu untuk hal yang positif seperti normalnya seorang sahabat, toxic friend akan menghalangimu berkembang dan menjadi lebih baik. Atau lebih singkatnya teman yang tidak memberikan berkontribusi positif untuk hidupmu. 

Teman jenis ini selalu membawa efek negatif dalam lingkup pertemanan. Mereka cenderung lebih sering membuat stres dan makan hati, daripada memberrkan sisi positif. Teman seperti ini seolah menjadi racun yang merusak kebahagiaan dan kesehatan mental.

Berikut adalah ciri-ciri teman toxic:

  • Teman toxic tidak pernah mendengar ceritamu atau peduli padamu, meskipun kamu selalu perhatian padanya.
  • Mengkritikmu tanpa dukungan dan membuatmu rendah diri. Kejujuran itu penting, namun sikap pengertian seorang teman adalah hal yang paling kamu butuhkan.
  • Bertindak seperti bosmu. Toxic friend akan mengontrolmu dan membuatmu bersikap sangat hati-hati agar tidak memancing emosinya.

2. Tidak mendapatkan tanggapan 

Di era media sosial seperti sekarang ini, sangat mudah untuk mencari sahabat lama atau teman kecil yang sudah tidak pernah bertemu. Biasanya seseorang merasa penasaran dan mencarinya. 

Saat sudah menemui dan mulai menyapa, tetapi tidak ada tanggapan, biasanya pertemanan kerap berhenti sampai disini. Komunikasi yang tidak baik menjadi salah satu alasan lingkar pertemanan semakin mengecil.

3. Menjalani kesibukan yang berbeda

Saat sekolah ataupun kuliah mungkin kita memiliki teman-teman yang asik diajak nongkrong atau diajak diskusi karena hampir setiap hari bertemu. 

Namun setelah kita lulus pasti teman-teman kita pada sibuk dengan dirinya masing-masing. Entah melanjutkan kuliah atau justru bekerja, tentu dalam menjalani aktivitas pasti kita akan memiliki kesibukan masing-masing. Dan hal inilah yang membuat kita tidak dekat lagi dengan mereka. Wajar rasanya jika ada rasa kehilangan teman-teman yang biasa hadir dalam hidup kita. Ini merupakan proses normal yang dialami oleh semua orang.

4. Lebih asik dengan teman baru

Tidak dapat dipungkiri, semakin bertambahnya usia seseorang, maka akan semakin luas lingkup pertemanan yang dimiliki. Kamu mungkin tidak menyadari jika sekarang jauh dengan teman lama karena menjalin pertemanan dengan orang baru. Begitu pun teman-temanmu yang lain.

5. Sudah tidak sejalan lagi

Sudah tidak sejalan merupakan alasan circle pertemanan yang paling sering dipakai oleh kebanyakan orang. Biasanya seseorang cenderung berteman saat mereka menyukai hal yang sama. Hal tersebut dapat menjadi bahan obrolan satu sama lain. 

Seiring berjalannya waktu, ada banyak hal baru yang dapat menggantikan ketertarikan tersebut. Hal tersebut yang menjadi penyebab kamu dan temanmu tidak lagi memiliki topik pembicaraan untuk dibicarakan. Atau mungkin kamu atau temanmu juga pernah memiliki kesalahan diantara kalian yang menyebabkan putusnya sebuah pertemanan.

Jika kamu mengalami salah satunya diantara 5 alasan diatas, maklumi saja ya. Mungkin memang fasenya sudah seperti ini. Penulis percaya bahwa semua memang ada fasenya tersendiri, khususnya dalam pertemanan. Karena kita selalu memiliki periode-periode kehidupan, seperti saat SD, SMP, SMA, Kuliah, dan juga Bekerja. 

Kalau disadari teman yang kita kenal itu sudah sangat banyak, namun teman yang tetap bertahan dengan kita atau teman yang benar-benar sejati itu ibarat 1 : 1000. 

Diantara semua teman yang pernah kamu kenal, janganlah pernah kamu benci justru kamu dapat mengambil hikmah dari setiap perlakuan temanmu untuk dapat kamu jadikan pelajaran dalam hidupmu. 

Dan buat orang-orang yang dahulunya memiliki banyak teman tentu merasa sedih atau bahkan kesal jika ada di fase ini. Namun selalu percayalah bahwa teman akan selalu datang padamu yang bermanfaat bagi orang lain dan dapat membantu sesama.

Sekian dan terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun