Mohon tunggu...
Yasin Hidayat
Yasin Hidayat Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Saya seorang IT, Penulis, Konten Kreator

Saya seorang IT di salah satu lembaga keagamaan hidup di desa terpencil, ujung Indonesia. Pekerjaan sehari hari adalah petani sawit, konten kreator medsos tema ceramah, perjalanan wisata, dan memiliki blog wisata pancurajipost.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tembawang Kemoyu, Hutan Keramat Kerajaan Homing Kemoyu

5 September 2024   06:34 Diperbarui: 5 September 2024   06:36 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pedagi Homing Kemoyu (Sumber : pancurajipost.com)

Tembawang Kemoyu adalah hutan adat suku dayak yang masih terjaga keaslian hutannya dengan berbagai pepohonan yang sudah langka seperti belian,durian, angrek,Ginseng hutan, serta tumbuhan obat obatan. 

Di Tembawang Kemoyu juga dipercaya oleh masyarakat Dayak sebagai Perkampungan yang tidak kasat mata, hanya para ketua adat dan orang berkemampuan lebih yang bisa melihat aktifitas para penghuni Tembawang Kemoyu.

Lokasi Tembawang Kemoyu

Tembawang Kemoyu berlokasi di Dusun Layau, Desa Palem Jaya, Kecamatan Parindu, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat.

Apa itu Tembawang Kemoyu?

Tembawang itu sendiri bisa diartikan sebagai tembat berladang masyarakat Dayak zaman dahulu dan ditinggalkan menjadi hutan yang banyak tumbuh pepohonan produktif. Pengertian Tembawang lainnya adalah sebuah kawasan perkampungan masyarakat Dayak zaman dahulu yang dihuni oleh beberapa kepala keluarga, lambat laun anak cucu mereka merantau dan menikah ditempat lain sehingga satu persatu perkapungan itu sepi dan akhirnya tidak berpenghuni sehinga menjadi hutan belantara namun jejak bangunannya masih terlihat sampai sekarang berupa patok rumah, tangga rumah dan masih banyak lagi.

Tembawang Kemoyu itu sendiri sekarang masih terjaga, Jika anda ingin melihat hutan asli kalimantan yang masih asli namun dekat dengan perkotaan ya disini tempatnya. Ahli waris atau para keturunan dari Tembawang Kemoyu yang tersebar luas disekitar Kabupaten Sanggau dan sekitarnya, setiap tahun mengadakan pertemuan para ahli waris yang dinamakan Mpokan Pedagi Homing Kemoyu.

Mpokan Pedagi Homing Kemoyu

Mpokan Pedagi Homing Kemoyu adalah ritual adat yang dipimpin oleh beberapa ketua adat yang intinya untuk berucap syukur kepada Tuhan yang telah memberikan hasil panen yang melimpah, serta berdoa agar dijauhkan dari bencana, hal-hal  buruk, serta untuk mengingat para pendahulu/leluhur/kakek-nenek mereka, yang dilaksanakan di area pedagi.

Pedagi  itu sendiri adalah tempat untuk meletakan sisa sisa peninggalan nenek moyang suku dayak di Tembawang Kemoyu berupa tangga rumah, patok rumah, patung berkepala manusia yang dipercaya sebagai tempat tinggal roh nenek moyang mereka.

Pedagi Homing Kemoyu (Sumber : pancurajipost.com)
Pedagi Homing Kemoyu (Sumber : pancurajipost.com)

Dari gambar diatas terlihat disetiap patung kayu terdapat nomor-nomor yang ditempelkan. Nomor nomor itu adalah mewakili dari roh roh kakek-nenek mereka yang tinggal di pedagi itu. Berikut ini adalah daftar Anggota Penunggu di Pedagi Homing Kemoyu

Sumber : Ketua Pedagi Homing Kemoyu : Adrianus (Mei 2023)
Sumber : Ketua Pedagi Homing Kemoyu : Adrianus (Mei 2023)

Kerajaan Homing Kemoyu

Percaya atau tidak itu adalah hak anda, namun di Hutan Tembawang Kemoyu dipercaya sebagai pusat kerajaan suci yang tidak kasat mata. Orang yang masuk sembarangan ke area ini biasanya akan tersesat dan susah untuk pulang sehingga tidak ada masyarakat yang berani masuk kecuali dengan ketua adat setempat.

Ketika acara Ritual Mpokan Pedagi Homing Kemoyu dilaksanakan, para ahli aris dan pengunjung yang akan memasuki kawasan Tenbawang Kemoyu diwajibkan menggunakan gelang yang dinamakan Gelang Ratu. 

Gelang Ratu (Sumber : pancurajipost.com)
Gelang Ratu (Sumber : pancurajipost.com)

Gelang Ratu ini berupa gelang tali yang memiliki warna kuning yang berbahan kain digunting kotak memanjang dan cara memakainya diikatkan ke pergelangan tangan kanan sebagai tanda memasuki area kerajaan suci. Gelang Ratu ini tidak boleh dilepaskan walaupun acara telah selesai sampai gelang ini terlepas dengan sendirinya.

Misteri Tembawang Kemoyu

Ketika kami meliput acara Mpokan Pedagi Homing Kemoyu ada keanehan yang terjadi. Kami diajak untuk berkeliling hutan Tembawang Kemoyu dan anehnya tidak ada seekor nyamukpun yang menganggu dan menggigit kami, padahal ketika anda ke ladang atau hutan pasti nyamuk berterbangan tidak karuan menggigit anda.

Karena penasaran kamipun bertanya ke ketua adat kenapa di hutan ini tidak ada nyamuk, dan jawaban ketua adat simpel saja bahwa nyamuk disini telah kami ikat sementara agar tidak mengganggu pengunjung. Dalam hati saya berkata sakti bener ne ketua adat. 

Pedagi Naga Gana Jaga Benua

Disekitar Tembawang Kemoyu terdapat sungai yang menurut cerita sebagai tempat untuk mandi dan air minum. Sungai itu dinamakan Sungai Kondot.

Tidak banyak masyarakat yang mau menghampiri sungai itu padahal banayk ikannya karena terkenal angker karena terdapat kayu berbentuk tangga yang usianya sudah diatas ratusan tahun yang dinamakan Pedagi Naga Gana Jaga Benua.

Pedagi Naga Gana Jaga Benua (Sumber : pancurajipost.com)
Pedagi Naga Gana Jaga Benua (Sumber : pancurajipost.com)

Pedagi Naga Gana Jaga Benua pernah akan dipindahkan ke area Rumah Pedagi namun lima orang mencoba angkat tangga kayu itu belum ada yang mampu mengangkatnya.

Tanaman Obat Obatan

Di Area Tembawang Kemoyu yang memiliki luas sekitar 6.4 Ha terdapat aneka tumbuhan langka yang bisa dijadikan obat obatan, karena ditanam oleh kakek nenek mereka di zamannya berupa akar ginseng hutan, tumbuhan untuk menyembuhkan flu dan corona, tumbuhan untuk menangkal hujan dan lain lain. Sedangkan disekeliling Hutan Tembawang Kemoyu telah dikepung oleh perkebunan sawit.

Jalur Transportasi

Jika anda tertarik untuk berkunjung ke Tembawang Kemoyu, dan mengikuti ritual adat yang dilaksanakan setiap tahunnya, anda bisa menghubungi  Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau atau Dinas Pariwisata untuk mengetahui kapan pastinya acara dilakukan, karena tanggalnya selalu berubah setiap tahunnya.

Dari Bandara Internasional Supadio menuju Tembawang Kemoyu - Kabupaten Sanggau hanya berjarak sekitar 176 Km atau sekitar 3 jam lebih dengan taksi mobil.

Dari Pintu Gerbang Indonesia - Malaysia, PLBN Entikong menuju Tembawang Kemoyu - Kabupaten Sanggau hanya berjarak sekitar 114 Km atau sekitar 2 jam lebih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun