Psikologi adalah ilmu yang mempelajari segala hal tentang jiwa manusia. Kata "psyche" dalam bahasa Yunani yang berarti jiwa, menjadi dasar dari kata psikologi. Ilmu ini tidak hanya mempelajari gejala-gejala jiwa, tetapi juga proses-proses mental yang terjadi di dalamnya, serta faktor-faktor yang mempengaruhi jiwa manusia.
Mengacu dalam definisi psikologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia dan proses mental yang melatarbelakanginya, terlihat jelas bahwa psikologi dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan. Psikologi pendidikan adalah ilmu yang membantu kita memahami bagaimana memaksimalkan potensi siswa dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhinya.
Pembahasan tentang proses belajar-mengajar dikelompokkan dalam tujuh
bagian berikut:
- Manajemen  kelas atau  ruang  belajar, yang  minimal  meliputi  pengendalian
kelas dan penciptaan iklim kelas.
- Metodologi kelas atau pengajaran.
- Motivasi belajar peserta didik.
- Penanganan peserta didik yang berkemampuan luar biasa.
- Penanganan peserta yang berperilaku menyimpang.
- Pengukuran  kinerja  akademik  peserta didik.
- Pendayagunaan umpan balik dan penindaklanjutan (Rahmat, 2018)
Dalam artikel ini bertujuan untuk memahami dunia belajar dalam psikologi Pendidikan, agar para pembaca dapat memahami lebih dalam. Artikel ini dapat membantu pembaca untuk mengetahui adanya pentingnya memahami dunia belajar dalam psikologi Pendidikan.
Dalam dunia belajar psikologi Pendidikan, juga terdapat beberapa aspek-aspek psikologis dalam pembelajaran yaitu:
- Perkembangan kognitif siswa : Perkembangan kognitif mengacu pada bagaimana siswa berpikir, memahami, dan belajar. Teori Piaget sangat terkenal dalam menjelaskan tahap-tahap perkembangan kognitif, mulai dari bayi hingga dewasa. Pemahaman terhadap tahap perkembangan ini sangat penting bagi guru dalam menyajikan materi pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan kognitif siswa. Â Dalam perkembangan kognitif siswa juga terdapat beberapa tahap yaitu tahap sensorimotor, tahap pra-operasional, tahap operasional konkret, dan tahap operasional formal.
- Motivasi belajar
Motivasi adalah dorongan internal atau eksternal yang menggerakkan seseorang untuk bertindak. Motivasi belajar sangat penting karena mempengaruhi seberapa giat dan fokus siswa dalam belajar. Beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar antara lain: tujuan belajar, minat, ekspeltasi keberhasilan, dan nilai intrinsic dan ekstrinsik.
- Gaya belajar
Gaya belajar adalah cara seseorang memproses informasi dan belajar paling efektif. Beberapa gaya belajar yang umum dikenal antara lain: visual, auditori, dan kinestetik.
- Emosi dan belajar
- Emosi memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap proses belajar. Emosi positif seperti senang dan antusiasme dapat meningkatkan motivasi dan konsentrasi, sedangkan emosi negatif seperti takut dan cemas dapat menghambat proses belajar.
- Perbedaan individu
Setiap siswa memiliki karakteristik yang unik, termasuk kecerdasan, bakat, minat, gaya belajar, dan latar belakang sosial budaya yang berbeda-beda. Guru perlu memperhatikan perbedaan individu ini agar dapat memberikan pembelajaran yang efektif dan memenuhi kebutuhan setiap siswa.
Penerapan Psikologi Pendidikan dalam Praktik yang mencakup:
- Strategi Pembelajaran yang Efektif:
- Pembelajaran Berdiferensiasi: Memahami bahwa setiap siswa memiliki gaya belajar dan tingkat kemampuan yang berbeda, guru dapat menerapkan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan individu. Misalnya, untuk siswa visual, guru dapat menggunakan banyak gambar dan diagram, sedangkan untuk siswa kinestetik, guru dapat melibatkan aktivitas fisik dalam pembelajaran.
- Pembelajaran Kooperatif: Dengan bekerja dalam kelompok, siswa dapat saling belajar, berbagi ide, dan mengembangkan keterampilan sosial.
- Pembelajaran Berbasis Masalah: Siswa diajak untuk mencari solusi atas masalah nyata, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan relevan.
- Pembelajaran Berbasis Proyek: Siswa mengerjakan proyek secara mandiri atau berkelompok, sehingga mereka dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan pemecahan masalah.
- Menciptakan Lingkungan Belajar yang Kondusif
Membangun Hubungan Positif: Guru perlu membangun hubungan yang baik dengan siswa untuk menciptakan suasana kelas yang nyaman dan aman.
Memberikan Pujian dan Umpan Balik: Pujian yang tulus dan umpan balik yang konstruktif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Menciptakan Atmosfer yang Menyenangkan: Guru dapat menggunakan berbagai aktivitas yang menyenangkan untuk membuat pembelajaran menjadi lebih menarik.
Mengatasi Kesulitan Belajar
- Identifikasi Penyebab: Guru perlu mengidentifikasi penyebab kesulitan belajar siswa, apakah itu karena faktor internal (misalnya, kesulitan konsentrasi, kurang motivasi) atau eksternal (misalnya, lingkungan belajar yang tidak mendukung).
- Intervensi yang Tepat: Setelah mengetahui penyebabnya, guru dapat memberikan intervensi yang sesuai, seperti memberikan tambahan bimbingan, menggunakan alat bantu belajar, atau merujuk siswa ke konselor.
Peran Guru dalam Memahami Psikologi Siswa
- Observasi: Guru perlu mengamati perilaku siswa di dalam dan di luar kelas untuk memahami karakteristik dan kebutuhan mereka.
- Komunikasi: Guru perlu berkomunikasi secara terbuka dengan siswa untuk mengetahui perasaan, pikiran, dan kesulitan yang mereka alami.
- Pengembangan Diri: Guru perlu terus belajar dan mengembangkan diri agar dapat memahami perkembangan psikologi siswa secara lebih baik.
Contoh kasus :
Kasus: Seorang siswa bernama Budi mengalami kesulitan dalam pelajaran matematika. Guru mengamati bahwa Budi sering melamun di kelas dan kesulitan fokus pada penjelasan guru. Setelah berbicara dengan Budi, guru mengetahui bahwa Budi merasa tidak yakin dengan kemampuannya dalam matematika dan takut membuat kesalahan.
Penerapan Konsep Psikologi Pendidikan:
Identifikasi Masalah: Guru mengidentifikasi bahwa masalah Budi terletak pada rendahnya kepercayaan diri dan motivasi belajar.
Intervensi: Guru memberikan tugas matematika yang lebih sederhana pada awalnya untuk membangun kepercayaan diri Budi. Guru juga memberikan pujian dan umpan balik positif secara teratur. Selain itu, guru mengajak Budi untuk belajar kelompok dengan teman sekelas yang lebih mahir dalam matematika.
- Hasil: Dengan dukungan dari guru dan teman-temannya, Budi mulai merasa lebih percaya diri dan menikmati pembelajaran matematika.
Refrensi
Aziz, A. A., Ferwati, W., Abdillah, H. Z., Ali, M., Perang, B., Santoso, R., ... & Amsila, N. (2024). Psikologi pendidikan.
Ekaningtyas, N. L. D. (2022). Psikologi Dalam Dunia Pendidikan. Padma Sari: Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(01), 29-38
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H