"Perbedaan mendasar ialah ritme kerja", ucap Hendra Setyawan sebagai salah seorang narasumber yang ahli di bidang jurnalis fotografi.
Beliau menapak karirnya sebagai jurnalis fotografi sejak tahun 2005 dan aktif hingga saat ini, khususnya sebagai photojournalist di Harian Kompas.
Tak lepas dari perbedaan ritme kerja yang dialaminya, Beliau juga merasakan secara langsung akan perubahan karakter foto dalam sebuah tema liputan.
(Selengkapnya klik disini)
Kegiatan yang dilakukan seorang journalis fotografi biasanya berkecimpung soal mengambil gambar yang kemudian juga harus mengandung unsur berita di dalamnya.
Namun, kecakapan jurnalis fotografi dalam mengambil gambar tidaklah cukup, ia juga harus memiliki ketelitian akan setiap foto yang diambil atau diunggahnya.
Foto-foto atau gambar yang dihasilkan harus memiliki kriteria penyampaian berita yang lengkap dan detail, gunanya ialah agar pembaca mampu menyerap informasi yang disampaikan.
Peralihan era media analog menuju media digital menjadi PR yang cukup mengejutkan bagi kalangan jurnalis dikarenakan perubahan cara kerja yang ternyata cukup berbeda.
Tetapi, dengan adanya tuntutan atau peraturan jenis pekerjaan yang baru ini, para jurnalis foto diajak untuk berkembang bersama dengan teknologi yang kian pesat dan canggih.
Kemudian, untuk memperjelas cara kerja jurnalis fotografi ialah dilihat dari bagaimana mereka bekerja dilapangan, kemudian mengedit dan segera mengirimkannya ke laman bernama newsroom.