ANALISIS UNSUR INTRINSIK NOVEL "BALADA SI ROY"
- SINOPSIS
Roy mengayuh sepeda balapnya pelan-pelan.
"Ayo, Joe!" seru Roy. Anjing herder itu menyalak kegirangan. Bulunya yang cokelat kehitaman berkilat. Gerak-geriknya melindungi majikannya dari bahaya.
Roy memang selalu jadi pusat perhatian. Ke sekolah dengan sepeda balap dan anjing herder? tu absurd. Sebuah objek sensasi. Lain waktu telinganya mendengar suara-suara centil, manja, genit, dan menggemaskan. Dia memang keren. Tubuhnya jangkung atletis. Tampan tapi tidak kolokan. Berbeda dari cowok kebanyakan. Senyumnya memang memabukkan, bandel, dan khas berandal.
Roy mengalami segala problematika khas cowok; cinta, persahabatan, dan permusuhan. Tapi itu belum seberapa. Ketika rasa kehilangan yang pekat menghantam Roy, dia menghadapi tantangan terberat. Hanya terpuruk meratapi nasib, melarikan diri pada hal-hal terlarang, atau bangkit dan menjadi lelaki sejati?
- BIOGRAFI PENULIS
Heri Hendrayana adalah seorang penulis. Dia lebih populer dengan nama penanya, yakni Gol A Gong. Heri hendrayana atau Gol A Gong dilahirkan di kota Purwakarta (Solo), pada tanggal 15 Agustus 1963.
Gol A Gong (dulu ditulis Gola Gong) menulis 125 buku berupa puisi, cerita pendek, essay, dan scenario TV. Pada umur 11 tahun harus kehilangan tangan kirinya. Pernah bekerja sebagai wartawan di majalah HAI dan Tabloid Pramuka (1989 - 1990), penulis skenario TV di ANTEVE (1993), Indosiar (1995), senior kre-atif di RCTI (1996 - 2008) dan asisten manajer di Banten TV.
Mendirikan Komunitas Literasi Rumah Dunia (www.koranru-mahdunia.com ), sebuah pusat belajar jurnalistik, sastra, film, teater, dan seni lukis bagi anak-anak, pelajar, dan mahasiswa secara gratis pada tahun 1998 hingga sekarang di Serang Banten.
Mendapat Anugrah "Tokoh Sastra" dari Majalah Horison dan Penerbit Balai Pustaka di Perayaaan "Hari Puisi Indonesia" pada3 Juli 2013, Anugrah Peduli Pendididikan (Kemdikbud, 2012), National Literacy Prize (Kemdikbud, 2010), Indonesia Berpesta si Award (XL, 2008), dan Pustaloka Nusa Jasadharma (Perpusnas,2006). Buku puisi "Air Mata Kopi" (Gramedia, 2014) masuk 10 besar "Hari Indonesia 2014". Kini sebagai Penasehat Forum Taman Bacaan Masyarakat se-Indonesia, Dewan Pembina Komunitas Penulis "Forum Lingkar Pena" dan Pendiri "Rumah Dunia".
- Unsur Intrinsik
A. Tema
Tema dari novel "Balada Si Roy' Gol A Gong menceritakan tentang gejolak anak muda yang tengah mencari jati diri dan cinta. Kisah anak SMA dengan latar tahun 80-an, merupakan petualangan Balada si Roy anak SMA yang menghadapi berbagai permasalahan hidupnya pada saat itu. Dalam novel "Balada Si Roy"
B. Alur
Alur dari novel “Balada Si Roy” Gol A Gong dibuat dengan alur campuran, yaitu alur maju dan alur mundur.
C. Tokoh dan Penokohan
Pada novel “Balada Si Roy” karya Gol A Gong ini terdapat 11 tokoh yang dimunculkan. Tokoh utama diperankan oleh Roy, Ani, Dullah, Toni, Andi, Dewi, Wiwik, Mukhta, Fadli. Sedangkan tokoh pendukung diperankan Ibu Roy dan Kakek Pencukur.
- Penokohan
1). Roy
Roy digambarkan sebagai seorang pria muda yang menyukai kebebasan dan sesungguhnya memiliki hati yang hangat, Roy sebagai tokoh utama dalam novel di gambarkan sebagai pria dengan tubuh jangkung atletis tampan tapi tidak kolokan dan berbeda dari cowok kebanyakan, senyumnya memabukan dan juga di gambar kan sebagai seorang remaja yang bandal khas berandalan, dan juga penakluk wanita.
2). Ani
Ani di gambarkan sebagai sosok wanita yang memiliki value tinggi sebagai seorang wanita, gambaran fisik sosok Ani di gambarkan sebagai seorang wanita yang memiliki paras yang sangat cantik bak Dewi venus Ani juga merupakan wanita yang cukup berani dan memiliki hati yang baik dan hangat.
3). Dullah
Dullah di gambarkan sebagai tokoh yang memiliki sikap yang egois dan merasa dirinya berkuasa, ia berlagak seperti penguasa dan bisa melakukan apa saja untuk tetap mengokohkan posisinya sebagai penguasa. Dullah juga merupakan ketua borsalino yaitu anggota geng yang ia buat.
4). Toni
Toni di gambarkan sebagai sosok sahabat yang baik dalam mendengarkan permasalahan permasalahan teman nya, seorang pria yang jenaka dan juga seorang remaja yang mengutama kan pendidikan akibat lingkup keluarganya.
5). Andi
Andi di gambarkan sebagai sosok yang jenaka dan perawakan fisik Andi memiliki mata yang sipit dan kulit putih seperti orang Jepang.
6). Dewi
Dewi di gambarkan sebagai wanita yang tomboy periang dan juga berani, gambaran fisik Dewi dalam novel juga digambarkan sebagai sosok wanita yang cantik.
7). Wiwik
Wiwik di gambarkan dengan paras yang cukup menawan dan juga memiliki watak hati sebagai seorang pendendam, karena pada akhir-akhir cerita Wiwik melakukan tindakan tidak terpuji yaitu menyatet Roy akibat sakit hati.
8). Mukhta
Mukhta di gambarkan sebagai tokoh yang memilik sikap tengil. Mukhta merupakan salah satu anggota geng borsalino yang diketuai oleh Dullah.
9). Fadli
Fadli di gambarkan sebagai tokoh yang memiliki sikap yang tengil sama seperti mukhta. Fadli juga merupakan salah satu anggota geng borsalino.
10). Ibu Roy
Ibu roy di gambarkan sebagai sosok ibu tunggal yang penyabar, hangat dan pengertian. Setiap tindakan nya selalu mencerminkan sosok wanita yang sangat baik hati.11). Kakek Pencukur Kakek pencukur di gambarkan sebagai seorang pria tua yang baik hati, pendengar yang baik, dan juga terbuka terhadap sesama.
D. Latar/Setting
- Latar Tempat :
- Karedenan Banten, Jakarta
“Kisah tentang anak muda bernama Roy di kota kecil Karesidenan Banten, 91 km barat Jakarta” –halaman 14
- Masjid
“Ketika para orang tua asyik berzikir di masjid” –halaman 14
- Kios cukur
“ Roy menuju kios cukur di samping sekolah” –halaman 16
- Latar Waktu :
- Pagi
“pagi yang sejuk di September memberi inspirasi kepada Vina Pandawinata – penyanyi campuran Sunda, Manado, Ambon” - halaman 15
- Malam Minggu
“dia dan teman-temannya setiap malam Minggu sering berganti-ganti pasangan” – halaman 28
- Minggu
“seperti Minggu yang cerah ini” - halaman 69
- Latar Suasana :
- Tegang
“ Diam! hardik Roy kesal. Jangan masuk!” - halaman 34
- Gembira
“dia berteriak seraya memasang headphone dan mengayuh sepeda dengan gembira “ - halaman 19
- Sedih
“air matanya tumpah, dia terus menggali dengan kedua tangannya, dengan hatinya, dengan segala kesedihannya” - halaman 84
E. Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan dalam novel “Balada Si Roy” karya Gol A Gong ini menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu.
F. Amanat
Amanat yang didapat dari novel “Balada Si Roy” karya Gol A Gong yaitu sebagai berikut:
- Menyayangi Orang Tua
Sudah sepantasnya hal tersebut dilakukan oleh seorang anak kepada orang tuanya. Karena orang tua merupakan orang yang paling berjasa dalam kehidupan sang anak.
Orang tua yang mengajari sang anak tentang banyak hal, termasuk belajar berjalan, berkomunikasi, dan belajar beretika. Tak hanya itu, orang tua juga rela melakukan pengorbanan bagi anak-anaknya.Jangan Kecewakan Orang Tua
Amanat selanjutnya yang bisa kamu dapatkan dari Novel "Balada Si Roy" ini adalah jangan membuat orang tua kecewa. Orang tua telah memberikan banyak cinta dan pengorbanan pada sang anak. Maka, anak juga wajib untuk membahagiakan dan menyayangi orang tua.
- Pertengkaran Tidak Menyelesaikan Masalah
Selain konflik dalam keluarga, Novel ini juga menghadirkan konflik yang terjadi antara Roy dengan lingkungan sekitarnya. Banyak hal yang menyebabkan konflik tersebut dapat terjadi. Mulai dari adanya kesalahpahaman dan muncul ketidaksukaan dengan sikap orang lain. Untuk menyelesaikan setiap konflik yang terjadi, pertengkaran bukanlah pilihan yang tepat. Belajar dari Novel ini, pertengkaran bukanlah cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah namun justru akan membuat masalah menjadi lebih rumit.
- Belajar Menerima Penolakan
Dalam kehidupan, kamu tentu akan berinteraksi dengan banyak orang. Namun, tidak semua interaksi yang kamu lakukan dapat berjalan mulus tanpa hambatan. Terkadang, terjadi juga penolakan dari lingkungan sekitar. Cara menyikapi penolakan tersebut adalah dengan menerimanya secara lapang dada.
Tak perlu menyimpan dendam atas penolakan tersebut yang dapat mengakibatkan keinginan untuk balas dendam. Jika kamu membaca Novel "Balada Si Roy" ini secara detail, maka kamu akan mendapatkan pelajaran hidup yang sangat berharga yaitu tentang belajar menerima penolakan dari lingkungan sekitar.
- Berani Bersuara
Tokoh Roy yang ada dalam Novel "Balada Si Roy" ini memberikan pelajaran kehidupan yang sangat berharga. Roy merupakan seorang pemuda yang berani bersuara dan membela orang yang tertindas. Setelah membaca Novel ini, kamu juga bisa mengikuti jejak si Roy untuk membela orang yang ditindas di lingkungan sekitarmu.
G. Gaya Bahasa
1. Majas Hiperbola
- Jantungnya berpacu kencang seolah pelari cepat seratus meter
- Dadanya bergemuruh seperti bunyi pesawat
- Hatinya tercabik-cabik, terluka, dan tidak mungkin diobati
2. Majas Simile
- Tatapan setajam elang mengincar mangsa
- Gadis itu seperti sebatang pohon kelapa tua, dimana kehadirannya tidak dirasakan Roy
3. Majas Paralelisme
- "Ah, ogah! itu urusan cinta buta!"
4. Majas Metafora
- Roy ternyata jadi sebuah buah bibir para pelajar SMA 1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H