Mohon tunggu...
Yashinta Bella
Yashinta Bella Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis adalah Mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Penulis adalah Mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Harta Karun di Kota 1001 Goa

15 Maret 2021   16:52 Diperbarui: 15 Maret 2021   17:14 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis memotret suasana pagi di Pantai Klayar / dokpri

Saya memesan es teh manis yang dibungkus menggunakan plastik dan diberikan sedotan. Harga es teh manis itu tiga ribu rupiah. Menurut saya, itu harga yang relatif murah apalagi dijual di kawasan wisata.  Setelah menikmati segarnya es teh manis di sore hari yang cukup terik, saya pergi ke toilet. Kami pun menunggu bus lainnya untuk datang. 

Ketika seluruh warga asrama sudah berkumpul, kami diberi arahan untuk segera menuju Goa Maria Ratu Kenya, Namun, kami menempuhnya dengan berjalan kaki karena akses menuju Goa Maria Ratu Kenya tidak dapat dilewati oleh bis. Kami berencana untuk melakukan jalan salib terlebih dahulu. Setelah sekitar 1 kilo meter, kami sampai pada pemberhentian pertama. Tak lupa kami juga memasang dan menyalakan liilin untuk diletakan pada tiap pemberhentian. 

Kami memimpin jalan salib secara bergantian sesuai jadwal yang telah ditentukan. Selama jalan salib, jalan yang dilalui tidak berlubang dan tidak becek sehingga kami jalan dengan nyaman. Namun, selama jalan salib, masih terdapat banyak daun-daun yang berguguran. 

Untuk menuju pemberhentian terakhir, kami harus jalan menanjak untuk mencapainya. Pada pemberhentian yang terakhir itu, kami melihat pemandangan dari atas yaitu pepohonan dan hamparan tanah yang luas. Dari kejauhan juga tampak kota-kota di Wonogiri.

Penulis memotret pemandangan dari atas pada pemberhentian terakhir / dokpri
Penulis memotret pemandangan dari atas pada pemberhentian terakhir / dokpri

Setelah jalan salib, ternyata hari mulai gelap dan rintik hujan sudah mulai turun. Kami metuskan untuk turun dan menuju Goa Maria. Sepanjang perjalanan turun, ternyata rintik hujan semakin deras. 

Kami pun bergesas menuju Goa Maria yang letak tak begitu jauh. Sesampainya di sana, kami berdoa dan menyalakan lilin. Tak lupa juga kami berfoto sebagai kenang-kenangan. Setelah itu, kami pun kembali ke bus dengan jarak yang sama ketika kami ingin jalan salib, yaitu kurang lebih 1 kilo meter.

Hari mulai gelap, kami berjuang untuk menggapai senja pada tujuan kami selanjutnya, yaitu Pantai Klayar. Selama perjalanan di dalam bus, kami berharap dapat menikmati senja di Pantai Klayar. Namun, kami menempuh perjaanan selama satu jam, sementara kami sudah di bus kurang lebih pukul 16.30. Oleh karena itu, kami hanya menikmati senja di dalam bus. 

Di bawah ini merupakan foto yang saya ambil saat berada di dalam bus. Kami cukup senang masih dapat menikmati senja walaupun hanya di dalam bus. Cuaca di perjalanan cukup bagus dan gerimis sudah mulai tak terlihat.

Penulis memotret senja dari dalam bus saat perjalanan menuju Pantai Klayar / dokpri
Penulis memotret senja dari dalam bus saat perjalanan menuju Pantai Klayar / dokpri

Suasana Malam di Pantai Klayar

Meskipun begitu, kami tetap senang karena dapat sampai tujuan dengan selamat kurang lebih pukul 17.30 WIB. Kami bermalam di sebuah pondok dekat Pantai Klayar. beruntung, cuaca saat kami tiba cukup bersahabat. Angin malam yang dingin dapat kami rasakan hingga menusuk tulang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun