Mohon tunggu...
Yasfin Nisa
Yasfin Nisa Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa

Suka membaca buku, mendengarkan lagu, dan menonton film

Selanjutnya

Tutup

Games

"Kena: Bridge of Spirits," Hadirkan Unsur Seni Indonesia

31 Agustus 2022   11:58 Diperbarui: 31 Agustus 2022   12:03 1691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Game buatan Ember Lab satu ini menghadirkan seorang perempuan bernama Kena yang berperan sebagai pemandu para roh. Peran ini ia dapatkan dari ayahnya yang juga seorang pemandu para roh. Salah satu tugas pemandu roh ini adalah memulangkan para roh agar bisa hidup tenang setelah nyawa mereka dicabut.

Tujuan Kena awalnya ingin mencari kuil gunung suci. Dalam perjalanannya, Kena bertemu roh dikenal sebagai Rot dengan perawakan seperti makhluk kecil berwarna hitam, yang akan mendampingi dan membantunya. Selain Rot, Kena bertemu roh kakak-adik bernama Beni dan Saiya yang berusaha mencari keberadaan kakak tertuanya, Taro yang terjebak di dalam hutan, dengan imbalan akan mengantarkan Kena ke tempat tujuannya.

Kena bertemu Beni dan Saiya. Sumber foto: Epic Games
Kena bertemu Beni dan Saiya. Sumber foto: Epic Games

Perjalanan itu membawa Kena melihat keadaan hutan dan tempat tinggal mereka mengalami serangan oleh roh jahat. Suasana mencekam menghampiri mereka dan tidak lupa serangan dari roh jahat yang berusaha mengalahkan Kena agar tidak mengganggu wilayah mereka. Pembasmian roh jahat ini bisa juga dilakukan dengan menggunakan kumpulan Rot yang bisa ditemukan pada tumpukan beberapa barang yang tersebar selama perjalanan.

Desa tempat tinggal Beni dan Saiya. Sumber foto: Epic Games
Desa tempat tinggal Beni dan Saiya. Sumber foto: Epic Games

Sumber foto: Epic Games
Sumber foto: Epic Games
Setelah mendalami keadaan tempat tinggal roh kakak-adik tersebut, Kena bertemu salah satu tetua, Zajuro, yang akan memberikannya petunjuk dalam menuntaskan semua roh jahat pada wilayah mereka agar bisa mencapai tujuan utamanya. Dan petualang membasmi roh jahat juga menyembuhkan lingkungan pun dimulai.

Tidak hanya menghadirkan pemandangan indah, beberapa orang Indonesia turut terlibat dalam pembuatan game pada bidang musik dan pengisi suara. Latar belakang musik yang terdengar berasal dari alat-alat musik tradisional seperti angklung, suling, dan gamelan. Beberapa bangunan seperti pura kerap terlihat pada game ini. Pengisi suara pemeran utama juga berasal dari Indonesia, yaitu Dewa Ayu Dewi Larassanti.

Sumber foto: Instagram @dwayu_larassanti
Sumber foto: Instagram @dwayu_larassanti

Walaupun game ini menghadirkan nuansa Indonesia, tetapi sayangnya developer game bukan berasal dari dalam negeri. Game yang terbit pada 21 September 2021 ini mendapatkan skor 4,7 pada situs Epic Games. Semoga di masa depan developer-developer game Indonesia bisa membuat game seperti ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun