Mohon tunggu...
yasfidyffia
yasfidyffia Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa semester 1 jurusan Akuntansi Syariah Universitas Islam Negeri Bandung

Saya sangat tertarik pada isu kesehatan mental karena topik ini menjadi dasar penting bagi kesejahteraan individu dan masyarakat, meskipun sering kurang mendapat perhatian. Saya berupaya memahami hubungan antara pikiran, emosi, dan perilaku, serta pengaruh trauma, lingkungan, dan budaya terhadap kesehatan mental. Di samping itu, saya mempelajari berbagai pendekatan seperti terapi berbasis bukti (CBT), mindfulness, dan seni ekspresi. Saya juga berkomitmen mengurangi stigma dan mendorong dialog yang inklusif dan penuh empati. Dengan menyediakan informasi yang akurat dan memberdayakan, saya percaya bahwa langkah kecil menuju kesadaran dapat menciptakan perubahan besar dalam mendukung kesehatan mental.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Isu Perlakuan Hannah Bhiatt: Anak Jadi Korban, Apa yang Terjadi di Balik Layar?

13 Desember 2024   20:00 Diperbarui: 13 Desember 2024   19:24 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru-baru ini, dunia maya dihebohkan oleh kontroversi terkait perlakuan seorang TikToker dan influencer, Hannah Bhiatt, terhadap anaknya. Beberapa unggahan yang tersebar memperlihatkan perlakuan yang memicu kekhawatiran bahwa anaknya mungkin mengalami trauma. Isu ini menyoroti pentingnya kesadaran akan dampak perlakuan orang tua terhadap perkembangan psikologis anak. Artikel ini bertujuan mengedukasi pembaca tentang bagaimana perlakuan orang tua bisa mempengaruhi kesehatan mental anak dan langkah-langkah untuk mencegah trauma jangka panjang.

Mengapa Perlakuan Orang Tua Begitu Penting

Perlakuan orang tua terhadap anak berpengaruh besar pada perkembangan emosional dan psikologis mereka. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih sayang dan dukungan cenderung memiliki perkembangan mental yang lebih baik, sementara perlakuan kasar atau pengabaian dapat berdampak buruk. Trauma, baik fisik maupun emosional, dapat memengaruhi rasa percaya diri anak, kemampuan berinteraksi dengan orang lain, dan pengelolaan emosi mereka.

Dampak Psikologis Perlakuan Buruk terhadap Anak

Perlakuan yang merugikan bisa menimbulkan dampak serius bagi psikologis anak, seperti meningkatnya kecemasan, rasa takut, atau masalah perilaku yang muncul di kemudian hari. Jika tidak ditangani, trauma ini dapat berlanjut hingga dewasa, mempengaruhi hubungan interpersonal dan menyebabkan gangguan kesehatan mental, seperti depresi atau gangguan kecemasan. Selain itu, anak-anak yang menerima perlakuan buruk mungkin meniru pola perilaku yang sama dalam hubungan mereka nanti.

Mengapa Kasus Hannah Bhiatt Menjadi Perhatian?

Kasus Hannah Bhiatt menarik perhatian karena banyak pengikutnya yang merasa khawatir tentang cara ia memperlakukan anaknya, sebagaimana terlihat dalam video-video yang diunggahnya. Beberapa interaksi yang terekam menunjukkan ketidakharmonisan yang dapat memengaruhi perkembangan psikologis anak. Sebagai figur publik, tindakan orang tua seperti Hannah memiliki pengaruh besar, tidak hanya pada anak mereka tetapi juga pada persepsi masyarakat tentang pengasuhan yang baik. Kasus ini menjadi kesempatan untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya pendidikan emosional dan perlakuan penuh kasih terhadap anak.

### **Pentingnya Pendidikan Emosional bagi Orang Tua**

Untuk mencegah trauma, orang tua harus memahami prinsip-prinsip dasar dalam pengasuhan yang sehat. Pendidikan emosional yang tepat dapat membantu orang tua lebih peka terhadap kebutuhan emosional anak. Beberapa cara yang dapat diterapkan orang tua untuk mendukung kesehatan mental anak antara lain:

1. Mendengarkan Anak dengan Penuh Perhatian

Memberikan kesempatan bagi anak untuk mengungkapkan perasaannya dengan bebas, tanpa takut dihukum, sangat penting untuk mengembangkan rasa percaya diri dan keamanan emosional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun