Mohon tunggu...
Ahmad Yasin Amanullah
Ahmad Yasin Amanullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta Prodi Pendidikan Biologi FKIP

Membaca segala bentuk tulisan, menulis hal hal yang bermanfaat, ulet dalam berorganisasi, mudah dalam membangun relasi, berkelana, astropluviophile

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sukseskan Kampung Konservasi Toga, Tim PPK HMP Biologi Lotus Adakan FGD Bersama Pemerintah Desa Ngasem

14 Agustus 2024   21:30 Diperbarui: 14 Agustus 2024   21:47 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sabtu, 20 Juli 2024, menjadi hari bersejarah bagi Desa Ngasem. Balai desa yang biasanya hening, mendadak riuh dengan diskusi hangat. Para tokoh masyarakat, mulai dari Kepala Desa Jombor Setiawan hingga Ketua Karang Taruna, berkumpul dengan satu tujuan: mewujudkan Desa Ngasem sebagai surga tanaman obat keluarga (TOGA). Inisiatif ini digagas oleh Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi Lotus UMS, yang dengan semangat muda ingin memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.

Forum Group Discussion (FGD) yang digelar hari itu terasa begitu hidup. Para peserta, dengan antusiasme yang tinggi, saling bertukar pikiran tentang bagaimana cara terbaik mengembangkan desa konservasi TOGA. Diskusi mengalir begitu lancar, penuh semangat gotong royong. Mereka membayangkan Desa Ngasem yang hijau, dengan beragam tanaman obat tumbuh subur di setiap sudut.

Dokumentasi Tim PPK HMP Pendidikan Biologi Lotus/dokpri
Dokumentasi Tim PPK HMP Pendidikan Biologi Lotus/dokpri

Salah satu poin penting yang dibahas adalah pembentukan kelompok pengurus desa konservasi TOGA. Dari setiap dusun, terpilih 10 orang perwakilan yang memiliki kemampuan dan komitmen tinggi. Mereka akan menjadi ujung tombak dalam menjaga dan mengembangkan program ini. "Ini adalah langkah awal yang sangat baik," ujar Bapak Jombor, Kepala Desa Ngasem, dengan penuh harap. "Kami yakin, dengan kerjasama yang baik, Desa Ngasem akan menjadi contoh bagi desa-desa lain."

Salah satu cita-cita besar dari program ini adalah membangun cafe jamu. Bayangkan, sebuah tempat yang tidak hanya menyajikan ramuan tradisional yang menyehatkan, tetapi juga menjadi pusat edukasi tentang manfaat tanaman obat. Pengunjung dapat sambil menikmati segelas jamu, belajar tentang berbagai jenis tanaman obat, dan bahkan mencoba membuat ramuannya sendiri.

"Cafe jamu ini akan menjadi ikon baru Desa Ngasem," ujar Ahmad Yasin Amanullah, Ketua HMP Biologi Lotus UMS. "Kami ingin masyarakat, terutama generasi muda, semakin peduli dengan kesehatan dan kembali pada kekayaan alam yang dimiliki negeri ini."

Di penghujung acara, suasana bahagia menyelimuti balai desa. Penandatanganan Memorandum of Agreement (MOA) antara HMP Biologi Lotus UMS dan Pemerintah Desa Ngasem menjadi bukti komitmen kuat kedua belah pihak dalam mewujudkan mimpi bersama. Dengan semangat yang membara, mereka yakin bahwa Desa Ngasem akan menjadi desa konservasi TOGA yang sukses dan menginspirasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun