Mohon tunggu...
Yasani Nur Azizah
Yasani Nur Azizah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - siswa sman 39

love to read

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pohon Ajaib dan Cahaya Keadilan di Tengah Kegelapan

28 Maret 2024   08:17 Diperbarui: 28 Maret 2024   08:21 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di suatu kerajaan, hiduplah seorang raja yang kejam. Ia tidak memikirkan kemakmuran rakyatnya dan hanya memikirkan dirinya sendiri. Raja itu bernama Durza. Raja Durza memiliki seorang istri bernama Ratu Morgana. Mereka berdua berkuasa dengan terror.

Sang Ratu dan Raja hidup di Istana yang mewah, dengan beribu-ribu pelayan didalamnya. Pelayan di Istana bekerja dengan penuh ketakutan. Banyak diantaranya ingin pergi dari istana itu, tetapi mereka sadar, jika mereka pergi dari istana mereka tidak mempunyai tempat tinggal. Mereka tidak memiliki uang yang banyak. Walaupun Raja dan Ratu kejam, mereka memberikan mereka pekerjaan dan tempat tinggal.

Elara, merupakan salah satu pelayan di istana itu. Umurnya masih terhitung muda dan wajahnya cantik sekali. Ia meninggalkan rumahnya di desa karena kemauan orang tuanya. Elara datang dari keluarga yang kurang mampu. Ia memiliki 2 adik perempuan dan 2 adik laki-laki. Suatu hari, orang tuanya menjelaskan bahwa. mereka tidak dapat menafkahi 7 orang, dan karena Elara merupakan anak tertuanya, mereka ingin Elara untuk bekerja di Istana. Mendengar ini Elara merasa kaget dan sedih. Sebenarnya, ia tidak mau meninggalkan keluarganya, namun ia tidak mau menyusahkan kedua orang tuanya. Karena itu, ia memutuskan untuk bekerja di Istana.

Suatu hari, saat Elara sedang melakukan tugasnya di halaman istana, dia tersesat di hutan yang tersembunyi di belakang istana. Di tengah hutan, dia menemukan sebuah pohon besar yang bersinar dengan cahaya magis. Itu adalah Pohon Ajaib yang konon memiliki kekuatan untuk mengabulkan permohonan.

Dengan hati yang penuh harapan, Elara berlutut di depan Pohon Ajaib dan memohon dengan suara gemetar, "Wahai Pohon Ajaib, aku mohon agar keluargaku di desa tetap bahagia dan sejahtera. Lindungilah mereka dari segala bahaya dan kesusahan."

Cahaya pohon itu berkilauan lebih terang, memberi Elara keyakinan bahwa permohonannya didengar.

Namun, keberuntungan Elara berbanding terbalik dengan nasib Raja Durza. Sang raja, yang juga mengetahui keberadaan Pohon Ajaib, memutuskan untuk menggunakan kekuatannya untuk kepentingan pribadinya. Dengan niat yang gelap, ia mendatangi Pohon Ajaib dan memohon agar dia memperoleh kekuasaan yang lebih besar dan kekayaan yang tak terbatas.

Dalam kemarahannya, Pohon Ajaib mengirimkan peringatan pada Raja Durza tentang akibat buruk dari niatnya yang jahat. Langit menjadi gelap, dan angin berhembus dengan kencang. Namun, sang raja mengabaikannya dan terus memohon dengan keras.

Setelah menemukan Pohon Ajaib dan menerima berkahnya untuk keluarganya, Elara merasa lega dan penuh harapan. Namun, di saat yang sama, ia merasa gelisah dengan kejadian di istana yang dikuasai oleh Raja Durza dan Ratu Morgana.

Ketika dia kembali ke istana, dia melihat penderitaan yang dialami oleh rakyat dan pelayan di bawah kepemimpinan yang kejam. Mereka hidup dalam ketakutan dan penuh dengan penindasan. Elara merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu demi keadilan, meskipun dia tahu bahwa tindakannya bisa membawa risiko besar.

Suatu malam, Elara diam-diam melarikan diri dari istana dan kembali ke hutan di mana Pohon Ajaib berada. Dengan hati yang berdebar-debar, dia memohon pada Pohon Ajaib untuk memberinya kekuatan dan keberanian untuk menghadapi tirani Raja Durza dan Ratu Morgana.

Setelah Elara kembali ke istana, dia terus merenungkan tindakannya dan bagaimana dia bisa menggunakan kekuatan yang diberikan oleh Pohon Ajaib untuk membuat perubahan yang lebih besar. Namun, dia juga merasa cemas dengan kemungkinan konsekuensi yang mungkin dia hadapi jika niatnya untuk melawan kejahatan diungkapkan.

Sementara itu, Raja Durza dan Ratu Morgana semakin terobsesi dengan kekuatan Pohon Ajaib. Mereka merencanakan bagaimana mereka bisa menggunakan kekuatan itu untuk memperkuat kekuasaan mereka dan menghancurkan siapapun yang berani menantang mereka.

Suatu malam, ketika Elara sedang melakukan tugasnya di istana, dia secara tidak sengaja mendengar percakapan rahasia antara Raja Durza dan Ratu Morgana. Mereka berbicara tentang rencana mereka untuk menggunakan kekuatan Pohon Ajaib untuk memperluas kerajaan mereka dan menghancurkan siapapun yang berani menentang mereka.

Dengan hati yang berdebar, Elara menyadari bahwa dia harus bertindak segera untuk melindungi desa dan rakyatnya dari ancaman yang semakin meningkat dari Raja Durza dan Ratu Morgana.

Tanpa ragu, Elara memutuskan untuk memanfaatkan kekuatan Pohon Ajaib sekali lagi. Dia kembali ke hutan di malam hari dan berlutut di depan Pohon Ajaib dengan tekad yang kuat.

"Wahai Pohon Ajaib," ucap Elara dengan suara yang tegas, "berikanlah aku kekuatan dan kebijaksanaan untuk melindungi desa dan rakyatku dari kejahatan Raja Durza dan Ratu Morgana. Jadikanlah aku alat bagi keadilan dan kebenaran."
Cahaya pohon itu berkilauan dengan intensitas yang luar biasa, memberikan Elara kekuatan yang lebih besar dari sebelumnya. Dengan hati yang penuh semangat, Elara kembali ke istana, siap untuk menghadapi segala tantangan yang ada di depannya.

Ketika dia kembali, dia menemukan bahwa situasi di istana semakin tegang. Raja Durza dan Ratu Morgana merencanakan serangan besar-besaran terhadap desa dan rakyatnya, dan Elara tahu bahwa dia harus bertindak cepat.

Dengan keberanian dan kebijaksanaan yang diberikan oleh Pohon Ajaib, Elara merencanakan strategi untuk melawan pasukan Raja Durza dan Ratu Morgana. Dia menyatukan kekuatan penduduk desa, mempersiapkan pertahanan mereka, dan membimbing mereka untuk bersiap menghadapi pertempuran yang akan datang.

Dalam persiapan menghadapi serangan yang akan datang dari pasukan Raja Durza dan Ratu Morgana, ketegangan di sekitar istana semakin terasa. Elara dan penduduk desa mengatur pertahanan mereka dengan cermat, membangun pagar dan perangkap, serta melatih diri untuk pertempuran yang akan datang.

Saat malam menjelang, bulan bersinar terang di langit gelap, menciptakan suasana yang mencekam di sekitar istana. Ketegangan di udara dapat dirasakan oleh setiap orang yang bersiap untuk pertempuran yang tak terelakkan.

Ketika fajar mulai menyingsing, pasukan Raja Durza dan Ratu Morgana muncul di cakrawala. Mereka datang dengan pasukan besar yang dipersenjatai dengan senjata-senjata yang mematikan, siap untuk menaklukkan desa dan menghancurkan siapa pun yang berani menantang mereka.

Dengan hati yang penuh tekad, Elara berdiri di depan pasukan desa, memimpin mereka dengan gagah berani. Dia menatap pasukan musuh dengan mata yang bersinar penuh keberanian, siap untuk melindungi desa dan rakyatnya dengan segala yang dia miliki.

Ketika kedua pasukan bertemu di medan perang, pertempuran meletus dengan keganasan penuh. Suara pedang yang bersentuhan, teriakan para prajurit, dan dentuman senjata memenuhi udara, menciptakan pemandangan yang mengerikan namun menakjubkan.

Elara memimpin pasukan desa dengan penuh semangat, berani melawan musuh-musuhnya dengan kekuatan dan keberanian yang luar biasa. Dia berdiri di garis depan pertempuran, menjadi pilar kekuatan dan inspirasi bagi mereka yang berjuang di sampingnya.

Namun, pasukan Raja Durza dan Ratu Morgana tidak akan menyerah begitu saja. Mereka menyerang dengan ganas, mencoba dengan segala cara untuk menaklukkan desa dan menghancurkan segala yang berada di depan mereka.

Pertempuran itu terus berlanjut, dengan kedua belah pihak berjuang mati-matian untuk meraih kemenangan. Namun, pada akhirnya, kekuatan kebaikan dan keadilan memenangkan pertempuran.

Dengan keberanian dan tekad yang tak tergoyahkan, Elara dan pasukan desa berhasil mengalahkan pasukan musuh, mengusir mereka dari desa, dan mengembalikan perdamaian dan keadilan ke kerajaan mereka.

Dengan kemenangan yang gemilang ini, Elara diangkat sebagai pahlawan oleh penduduk desa dan dihormati sebagai pemimpin yang adil dan bijaksana. Dia menjadi teladan bagi banyak orang tentang kekuatan dari kebaikan dan keberanian, dan ceritanya menjadi legenda yang akan dikenang selamanya.

Dan sementara Raja Durza dan Ratu Morgana menerima hukuman yang pantas atas kejahatan mereka, Elara hidup bahagia bersama keluarganya, mengetahui bahwa dia telah melakukan segalanya untuk melindungi orang-orang yang dicintainya dan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik untuk semua orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun