Mohon tunggu...
Yasani Nur Azizah
Yasani Nur Azizah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - siswa sman 39

love to read

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pohon Ajaib dan Cahaya Keadilan di Tengah Kegelapan

28 Maret 2024   08:17 Diperbarui: 28 Maret 2024   08:21 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setelah Elara kembali ke istana, dia terus merenungkan tindakannya dan bagaimana dia bisa menggunakan kekuatan yang diberikan oleh Pohon Ajaib untuk membuat perubahan yang lebih besar. Namun, dia juga merasa cemas dengan kemungkinan konsekuensi yang mungkin dia hadapi jika niatnya untuk melawan kejahatan diungkapkan.

Sementara itu, Raja Durza dan Ratu Morgana semakin terobsesi dengan kekuatan Pohon Ajaib. Mereka merencanakan bagaimana mereka bisa menggunakan kekuatan itu untuk memperkuat kekuasaan mereka dan menghancurkan siapapun yang berani menantang mereka.

Suatu malam, ketika Elara sedang melakukan tugasnya di istana, dia secara tidak sengaja mendengar percakapan rahasia antara Raja Durza dan Ratu Morgana. Mereka berbicara tentang rencana mereka untuk menggunakan kekuatan Pohon Ajaib untuk memperluas kerajaan mereka dan menghancurkan siapapun yang berani menentang mereka.

Dengan hati yang berdebar, Elara menyadari bahwa dia harus bertindak segera untuk melindungi desa dan rakyatnya dari ancaman yang semakin meningkat dari Raja Durza dan Ratu Morgana.

Tanpa ragu, Elara memutuskan untuk memanfaatkan kekuatan Pohon Ajaib sekali lagi. Dia kembali ke hutan di malam hari dan berlutut di depan Pohon Ajaib dengan tekad yang kuat.

"Wahai Pohon Ajaib," ucap Elara dengan suara yang tegas, "berikanlah aku kekuatan dan kebijaksanaan untuk melindungi desa dan rakyatku dari kejahatan Raja Durza dan Ratu Morgana. Jadikanlah aku alat bagi keadilan dan kebenaran."
Cahaya pohon itu berkilauan dengan intensitas yang luar biasa, memberikan Elara kekuatan yang lebih besar dari sebelumnya. Dengan hati yang penuh semangat, Elara kembali ke istana, siap untuk menghadapi segala tantangan yang ada di depannya.

Ketika dia kembali, dia menemukan bahwa situasi di istana semakin tegang. Raja Durza dan Ratu Morgana merencanakan serangan besar-besaran terhadap desa dan rakyatnya, dan Elara tahu bahwa dia harus bertindak cepat.

Dengan keberanian dan kebijaksanaan yang diberikan oleh Pohon Ajaib, Elara merencanakan strategi untuk melawan pasukan Raja Durza dan Ratu Morgana. Dia menyatukan kekuatan penduduk desa, mempersiapkan pertahanan mereka, dan membimbing mereka untuk bersiap menghadapi pertempuran yang akan datang.

Dalam persiapan menghadapi serangan yang akan datang dari pasukan Raja Durza dan Ratu Morgana, ketegangan di sekitar istana semakin terasa. Elara dan penduduk desa mengatur pertahanan mereka dengan cermat, membangun pagar dan perangkap, serta melatih diri untuk pertempuran yang akan datang.

Saat malam menjelang, bulan bersinar terang di langit gelap, menciptakan suasana yang mencekam di sekitar istana. Ketegangan di udara dapat dirasakan oleh setiap orang yang bersiap untuk pertempuran yang tak terelakkan.

Ketika fajar mulai menyingsing, pasukan Raja Durza dan Ratu Morgana muncul di cakrawala. Mereka datang dengan pasukan besar yang dipersenjatai dengan senjata-senjata yang mematikan, siap untuk menaklukkan desa dan menghancurkan siapa pun yang berani menantang mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun