Mohon tunggu...
Yarni KrisnawatiDaeli
Yarni KrisnawatiDaeli Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah seorang Guru Sekolah Dasar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Laporan Studi Kasus Rendahnya Keaktifan Peserta Didik Kelas IV SD

7 Februari 2024   22:34 Diperbarui: 7 Februari 2024   22:36 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

STUDI KASUS UPAYA MENGATASI RENDAHNYA KEAKTIFAN PESERTA DIDIK KELAS IV SD MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNIG (PJBL) DAN MEDIA INOVATIF DI UPTD SD NEGERI NO. 078500 BALOHILI SITOLUBANUA KECAMATAN LAHOMI

Oleh : Yarni Krisnawati Daeli, S.Pd
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) DALAM JABATAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2023/2024

A. Deskripsi Studi Kasus

Berdasarkan Praktik Pengalaman Lapangan II (PPL II) terdapat kasus aktif dalam kegiatan diskusi dimana hanya beberapa anggota kelompok yang aktif, sedangkan anggota lainnya hanya sesekali ikut berdiskusi. Padahal sangat penting bagi peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran karena belajar merupakan proses aktif dimana peserta didik tidak akan dapat mencapai hasil belajar yang optimal jika tidak turut serta dalam berbagai kegiatan belajar. Oleh karena itu, penting untuk mengkaji topik rendahnya keaktifan peserta didik dalam pembelajaran karena berkaitan dengan kemampuan pedagogik guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

Rendahnya keaktifan peserta didik dalam pembelajaran dapat dipengaruhi oleh perencanan pembelajaran yang belum sesuai dengan karakteristik peserta didik dan belum maksimal dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Sehingga, penting bagi guru merancang pembelajaran sesuai karakteristik peserta didik.

B. Analisis Situasi

Situasi yang terjadi pada saat perancangan pembelajaran adalah belum adanya pengetahuan terkait karakteristik peserta didik. Adapun evaluasi yang saya lakukan adalah melakukan observasi terlebih dahulu untuk mengamati bagaimana kebiasaan peserta didik, hal apa yang mereka sukai dan bagaimana respon peserta didik terhadap tindakan yang dilakukan guru model sebelumnya. Hal ini sangat membantu saya untuk merancang dan merencanakan pembelajaran dikemudian hari.

Peran saya untuk mengatasi permasalahan rendahnya keaktifan peserta didik, saya mencoba memberikan media pembelajaran yang menarik sehingga menimbulkan keingintahuan dan keaktifan peserta didik dalam belajar, contohnya adalah diawal pembelajaran saya mengajukan pertanyaan yang dapat memancing rasa ingin tahu peserta didik melalui bantuan tampilan gambar di PPT. Kemudian saya juga memvariasikan pembelajaran saat menjelaskan dengan menggunakan media gambar dan video pembelajaran.

Adapun yang terlibat dalam pelaksanaan PPL yang telah dilakukan diantaranya adalah saya sendiri sebagai guru yang merancang dan melaksanakan pembelajaran, Dosen Pembimbing, Guru Pamong, Kepala Sekolah, dan rekan sejawat yang membantu melakukan observasi dan evaluasi serta membantu dalam merancang perbaikan dalam pembelajaran, serta Peserta Didik yang menjadi target sasaran observasi.

Tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam merancang dan mengevaluasi pembelajaran diantaranya ialah yang pertama peserta didik mengalami kendala saat melakukan presentasi bersama dengan teman kelompok karena kurangnya trampil dalam berbahasa Indonesia. Kemudian situasi iklim yang kurang mendukung seperti curah hujan yang deras membuat kebisingan sehingga saat berdiskusi peserta didik mengalami kendala dalam memahami penjelasan guru dan apa yang di diskusikan oleh kelompok belajarnya.

C. Alternative Solusi

Berdasarkan hasil observasi dan refleksi pembelajaran maka langkah nyata yang telah saya lakukan untuk meningkatkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran yaitu:

pertama, menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik salah satunya adalah model Project Based Learning (PJBL). Untuk mengaktifkan peserta didik dalam merespons stimulus yang diberikan, maka pertanyaan pemantik yang digunakan dihubungkan dengan permasalahan kontekstual.  

Kedua, yaitu menyusun LKPD berdiferensiasi yang disusun dengan memberikan keberagaman tingkat kesulitan permasalahan. Setelah peserta didik diberi penguatan materi di awal pembelajaran, peserta didik diberi kesempatan untuk mengerjakan LKPD 1 secara individu untuk mengasah pengetahuan terhadap materi yang telah di paparkan oleh guru dan kemudian melakukan diskusi bersama dengan mengerjakan LKPD 2 yang telah disediakan oleh guru bersama dengan teman kelompok.

Dalam pembelajaran lainnya, saya menyusun LKPD berdiferensiasi dengan memberikan keberagaman pada jenis soal yang dikerjakan oleh setiap kelompok. Tujuannya agar dapat memfasilitasi keberagaman kemampuan awal peserta didik. Pada pembelajaran ini peserta didik dikelompokkan berdasarkan kemampuan awal, sehingga guru dapat memberikan bimbingan yang sesuai dengan tingkat pemahaman peserta didik. Permasalahan yang digunakan juga dikaitkan dengan lingkungan dimana peserta didik tinggal sehingga peserta didik merasa dekat dengan pembelajaran yang sedang dilakukan.

Sumber daya yang saya gunakan untuk menjawab tantangan tersebut dengan memanfaatkan sarana dan prasaran yang bisa digunakan baik yang ada di sekolah maupun dilingkungan sekitar. Saya memanfaatkan proyektor, speaker, dan laptop untuk menunjang proses pembelajaran yang saya lakukan di dalam kelas, memanfaatkan RPP yang telah di susun yang yang menggunakan model pembelajaran PJBL, membagikan Lembar Kerja Peserta didik (LKPD) sebagai pesoman untuk mengerjan tugas secara individu dan tugas secara kelompok. Kemudian saya menggunakan lingkungan sekitar untuk menjadikan referensi peserta didik agar dapat berimajinatif  tentang cara mengerjakan tugas kelompok atau project yang telah diberikan oleh guru serta menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk membuat project tiap kelompok. Terakhir, menggunakan lembar soal evaluasi untuk mengukur pengetahuan peserta didik terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

D. Evaluasi

Langkah untuk meningkatkan keaktifan peserta didik dalam belajar yaitu, melalui model PJBL yang memuat pertanyaan pemantik yang kontekstual, dan menggunakan LKPD berdiferensiasi memberikan dampak positif terhadap keaktifan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Peningkatan keaktifan peserta didik terlihat ketika menjawab pertanyaan pemantik yang diberikan terkait permasalahan di kehidupan sehari-hari dimana peserta didik berani memberikan pendapat. Melalui kegiatan diskusi menggunakan LKPD yang dikerjakan secara individu pada LKPD 1 dan secara berkelompok pada LKPD 2 mengakibatkan peserta didik menjadi bertanggung jawab dalam menyelesaikan permasalahan serta peserta didik dapat lebih aktif melakukan kegiatan diskusi di dalam kelompok seperti bekerja sama dan bergotong royong dalam menyelesaikan project sesuai dengan waktu yang telah disepakati peserta didik bersama degan guru. Pada pemberian LKPD pada peserta didik juga membantu peserta didik aktif berdiskusi serta mampu menuliskan hasil pada LKPD yang telah dibagikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun