Mohon tunggu...
Muhammad Ainul Yaqin
Muhammad Ainul Yaqin Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Dosen Teknik Informatika yang menekuni bidang keahlian Rekayasa Perangkat Lunak, Sistem Informasi, Manajemen Proses Bisnis, Process Mining, dan Arsitektur Enterprise.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Mengupas Deteksi Anomali pada Control-Flow dengan Process Mining: Kenapa Ribet Itu Penting?

23 Januari 2025   14:36 Diperbarui: 23 Januari 2025   14:36 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.bing.com/images/create/illustration-of-anomaly-detection-in-business-proc/

Setiap dataset ini punya tantangan sendiri. Anomali di kereta api beda dengan di rumah sakit, misalnya. Tapi semuanya sama-sama penting untuk dianalisis.

Kerangka Kerja untuk Deteksi Anomali: Gabungan Serius dan Keren

Jadi, gimana cara kita menangani semua kekacauan ini? Penelitian terkini menyarankan sebuah kerangka kerja (framework) yang super fleksibel dan dapat dijelaskan. Ibaratnya, ini seperti punya kotak alat lengkap buat menangani segala jenis masalah proses bisnis. Berikut langkah-langkahnya:

1. Ekstraksi Fitur Berbasis Process Mining

Ini adalah langkah pertama dan paling penting. Proses ini mengambil data dari log peristiwa dan mengubahnya menjadi sesuatu yang bisa dimengerti oleh algoritma. Beberapa teknik ekstraksi fitur yang populer:

  • Conformance Checking Berbasis Penyelarasan: Membandingkan log dengan model proses ideal untuk mencari ketidaksesuaian.
  • N-Gram: Menganalisis pola urutan aktivitas seperti "kata" dalam kalimat.
  • Directly Follows Graph: Mencari hubungan langsung antar aktivitas dalam log.

2. Pengurangan Dimensi

Data log itu biasanya besar banget---kayak rak buku yang penuh sesak. Supaya nggak kewalahan, kita perlu teknik pengurangan dimensi. Beberapa pendekatan yang digunakan:

  • PCA (Principal Component Analysis): Memadatkan data tanpa kehilangan terlalu banyak informasi.
  • Autoencoders: Menggunakan jaringan saraf untuk merangkum data secara otomatis.

3. Kombinasi Teknik

Setelah fitur diekstrak dan dimensinya diringkas, kerangka kerja ini menggunakan algoritma pembelajaran mesin untuk mendeteksi anomali. Ada banyak pilihan algoritma, tergantung jenis data dan kebutuhan:

  • Klasifikasi (Supervised Learning): Untuk data yang sudah diberi label, seperti "normal" atau "anomali".
  • Clustering (Unsupervised Learning): Untuk data tanpa label, menemukan pola aneh secara otomatis.

Hasil: Bukti Nyata dari Kerangka Kerja

Kalau teori tadi bikin kamu bingung, tenang, ada hasil konkret dari penelitian ini. Berikut adalah performa teknik baru dibandingkan metode lama:

  • Dataset PDC 2020/2021: Skor F1 mencapai 97,3% (metode lama hanya 36,1%!).
  • Dataset ERTMS (Kereta Api): Skor F1 90,5% (bandingkan dengan 78,8% dari metode lama).
  • Dataset COVAS (Kesehatan): Skor F1 88,5% (versus 79,1%).

Kesimpulannya? Kerangka kerja ini nggak cuma lebih efektif, tapi juga fleksibel. Bayangkan kamu punya senjata rahasia yang bisa disesuaikan dengan medan perang apa pun.

Kenapa Ini Penting?

Deteksi anomali mungkin terdengar teknis banget, tapi manfaatnya nyata:

  1. Efisiensi: Memastikan proses berjalan sesuai rencana, tanpa langkah yang terlewat atau berantakan.
  2. Keamanan: Anomali seringkali menjadi tanda awal adanya ancaman, seperti fraud atau kesalahan sistem.
  3. Penghematan Biaya: Dengan mendeteksi masalah lebih awal, perusahaan bisa menghindari kerugian besar.
  4. Ketenangan Pikiran: Siapa sih yang nggak mau semuanya berjalan mulus? Bos pasti senang, pelanggan juga puas.

Deteksi Anomali dalam Kehidupan Sehari-Hari

Buat kamu yang masih bingung gimana deteksi anomali itu bekerja, mari kita bayangkan dalam konteks sehari-hari:

  • Ketika Mesin Kopi Jadi Detektif: Bayangkan kamu punya mesin kopi pintar yang tahu kebiasaanmu. Setiap pagi, kamu minum kopi hitam. Tapi suatu hari, dia lihat kamu bikin cappuccino. Mesin kopi pun bingung, "Eh, anomali nih! Kamu lagi diet atau apa?"
  • Deteksi Anomali di Drama Korea: Di episode 10, si tokoh utama selalu makan ramyeon bareng temannya. Tapi di episode 11, dia tiba-tiba makan steak sendirian. Anomali ini bikin fans menduga-duga, "Pasti ada plot twist!"

Deteksi Anomali Itu Serius, Tapi Bisa Jadi Seru

Setelah memahami semua teori, kerangka kerja, dan contoh-contoh lucu tadi, ada beberapa hal yang bisa kita simpulkan tentang deteksi anomali pada control-flow menggunakan process mining:

  1. Pentingnya Deteksi Anomali:Anomali dalam proses bisnis bukan sekadar gangguan kecil; ini bisa berdampak besar pada efisiensi, biaya, dan reputasi perusahaan. Dengan deteksi dini, perusahaan bisa mencegah masalah sebelum jadi bencana.

  2. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
    Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun