Mohon tunggu...
Muhammad Ainul Yaqin
Muhammad Ainul Yaqin Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Dosen Teknik Informatika yang menekuni bidang keahlian Rekayasa Perangkat Lunak, Sistem Informasi, Manajemen Proses Bisnis, Process Mining, dan Arsitektur Enterprise.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Mengupas Deteksi Anomali pada Control-Flow dengan Process Mining: Kenapa Ribet Itu Penting?

23 Januari 2025   14:36 Diperbarui: 23 Januari 2025   14:36 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayangkan ini:Kamu sedang mengatur pesta ulang tahun besar-besaran. Semua sudah diatur, mulai dari kue, dekorasi, hingga playlist musik. Tapi, tiba-tiba si tukang balon malah meniup balon berbentuk alpukat, dan DJ-mu memutar lagu keroncong di tengah pesta EDM. Nah, dalam dunia proses bisnis, gangguan semacam ini disebut anomali. Dan, seperti pesta tadi, ini bisa bikin semuanya kacau.

Masalahnya, anomali di aliran proses bisnis nggak segampang itu dideteksi. Di sinilah process mining datang bak pahlawan super, lengkap dengan jubah analitiknya. Jadi, yuk kita bahas bagaimana teknologi ini bekerja---dan tentunya, kenapa deteksi anomali itu penting banget (selain supaya pesta kamu tetap seru, tentu saja).

Apa Itu Anomali dalam Control-Flow?

Sebelum kita bahas lebih dalam, kita harus ngerti dulu istilah ini. Control-flow itu kayak peta perjalanan dari aktivitas-aktivitas dalam sebuah proses bisnis. Misalnya, dalam perusahaan e-commerce: pelanggan memesan barang pesanan dikemas pesanan dikirim. Tapi kalau tiba-tiba paket dikirim tanpa dikemas? Nah, itu adalah anomali.

Jenis anomali ini bisa bermacam-macam, seperti:

  1. Aktivitas yang hilang: Ada langkah yang terlewati. Bayangin masak mie instan tanpa air.
  2. Aktivitas salah urutan: Harusnya masukkan bumbu setelah mie matang, malah dibalik.
  3. Aktivitas tak dikenal: Tiba-tiba ada langkah nggak jelas kayak "melempar sendok ke tetangga".

Kok Bisa Tahu Ada Anomali? Jawabannya: Log Peristiwa

Log peristiwa (atau event log) adalah seperti buku harian digital yang mencatat setiap langkah dalam proses bisnis. Contohnya:

  • Pelanggan A memesan barang pada jam 09:00.
  • Barang dikemas pada jam 09:30.
  • Barang dikirim pada jam 10:00.

Tapi kalau tiba-tiba ada catatan "barang dikirim sebelum dipesan"? Ini yang bikin alis terangkat. Di sinilah teknologi deteksi anomali bekerja, membandingkan log ini dengan model proses ideal. Bayangkan ini kayak GPS: kalau kamu salah jalan, dia langsung kasih tahu.

Deteksi Anomali dengan Teknik Process Mining

Dalam proses bisnis, anomali ini bisa mengganggu efisiensi, keamanan, bahkan reputasi perusahaan. Makanya, deteksi anomali itu penting. Salah satu cara yang paling efektif adalah menggunakan process mining. Teknik ini menganalisis log peristiwa untuk menemukan pola, membandingkannya dengan model ideal, dan mengidentifikasi bagian yang "nggak sesuai".

Ada dua pendekatan utama:

  1. Conformance Checking: Membandingkan log peristiwa dengan model ideal (biasanya berupa Petri net). Kalau ada yang nggak cocok, itu tandanya anomali.
  2. Machine Learning: Menggunakan AI untuk mengenali pola dan menemukan keanehan.

Kelebihan conformance checking adalah mudah dijelaskan, tapi bisa jadi terlalu kaku. Sementara itu, pendekatan AI lebih fleksibel, tapi kadang sulit dimengerti (kayak dosen yang terlalu pintar ngomong istilah teknis).

Studi Kasus: Data dari Dunia Nyata

Makalah-makalah keren tentang ini biasanya pakai data simulasi atau dunia nyata. Misalnya:

  • Dataset PDC 2020/2021: Dataset simulasi dari model proses bisnis.
  • Dataset ERTMS: Data simulasi dari prosedur kereta api.
  • Dataset COVAS: Data asli dari sektor kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun