Kadang kita nge-share berita karena nggak mau ketinggalan tren. Berita palsu sering dirancang buat bikin heboh, jadi kita jadi kayak punya "kewajiban moral" buat membagikannya. Padahal, setiap kali kita nge-share tanpa cek fakta, kita berkontribusi dalam mempercepat penyebarannya.
3. Pengaruh Sosial
Teman dekat atau keluarga sering jadi sumber berita palsu. Dan kita cenderung percaya karena "kan yang bilang Mama, pasti bener!" Teknologi deteksi berita palsu nggak bisa bantu kalau kita udah terjebak dalam lingkaran kepercayaan semacam ini.
"Superhero Anti-Hoaks: Kamu!"
Sebenernya, kita semua bisa jadi pahlawan dalam melawan berita palsu. Caranya? Santai aja, nggak perlu pakai kostum atau jubah merah, cukup dengan langkah-langkah sederhana ini:
1. Berhenti Sebelum Share
Sebelum nge-share berita, tanya diri sendiri, "Udah cek fakta belum? Sumbernya terpercaya nggak?" Kalau jawabannya "belum" atau "nggak yakin," mending jangan dulu.
2. Gunakan Alat Pemeriksa Fakta
Ada banyak situs dan aplikasi yang bisa bantu kamu cek fakta, seperti Snopes, TurnBackHoax, atau Google Fact Check Tool. Kalau nggak yakin sama berita yang kamu baca, cari kebenarannya di sana.
3. Edukasi Diri dan Orang Lain
Jangan cuma kamu aja yang pintar, ajak juga teman dan keluarga buat lebih kritis terhadap informasi. Kasih tahu mereka cara bedain berita asli dan palsu.