Di tengah gemuruh dunia bisnis yang terus berkembang, model proses menjadi semakin penting. Mereka adalah peta jalan organisasi, panduan yang memberikan pandangan holistik tentang bagaimana bisnis beroperasi. Namun, ada satu hal yang seringkali terlupakan dalam pembuatan dan penggunaan model proses ini: pemahaman. Dalam makalah "Towards measuring and quantifying the comprehensibility of process models: the process model comprehension framework" yang dipublikasikan di Information Systems and e-Business Management pada tahun 2023, Michael Winter, Rudiger Pryss, Matthias Fink, dan Manfred Reichert membawa kita ke dalam dunia pemahaman model proses. Mereka memperkenalkan Kerangka Pemahaman Model Proses (PMCF) yang bertujuan untuk mengukur dan mengukur pemahaman model proses dari perspektif pemodel proses dan pembaca.
Mengurai Pentingnya Pemahaman Model Proses
Sebelum kita memasuki dunia PMCF, mari kita pertimbangkan mengapa pemahaman model proses begitu penting. Model proses adalah gambaran abstrak tentang bagaimana organisasi beroperasi. Mereka mencakup aliran pekerjaan, kebijakan, prosedur, dan lebih banyak lagi. Dalam konteks bisnis modern yang kompleks, model-model ini tidak hanya digunakan oleh pemodel proses tetapi juga oleh banyak pemangku kepentingan lainnya, termasuk manajer, pengembang perangkat lunak, dan pengguna akhir.
Kebingungan atau ketidakpahaman terhadap model-model ini dapat memiliki konsekuensi serius. Ini dapat mengarah pada kesalahan dalam implementasi perangkat lunak, pengambilan keputusan yang kurang baik, dan bahkan kebingungan yang lebih luas dalam organisasi. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa model-model ini mudah dipahami oleh semua yang terlibat.
Penerangan Kerangka Kualitas Pemodelan Konseptual
Sebelum kita masuk ke dalam detil PMCF, ada satu konsep yang perlu dipahami, yaitu Kerangka Kualitas Pemodelan Konseptual (CMQF). CMQF adalah fondasi dari PMCF dan bertujuan untuk memastikan kualitas tinggi dalam penciptaan dan pemahaman model konseptual. CMQF menggabungkan dua kerangka kerja sebelumnya, yaitu kerangka Bung-Wand-Weber (BWW) dan kerangka Lindland, Sindre, dan Solvberg (LSS).
Kerangka BWW menekankan evaluasi model referensi dan mencapai representasi fakta yang seragam melalui normalisasi ontologis. Sementara itu, kerangka LSS mencakup pernyataan untuk mengevaluasi hasil pemodelan konseptual, seperti kualitas semantik dengan membandingkan set pernyataan dari domain pemodelan dan pemodelan proses.
CMQF mendefinisikan cluster horizontal untuk realitas fisik (domain wacana) dan realitas kognitif (representasi persepsi yang dibangun) dan cluster vertikal untuk domain, model, bahasa, dan representasi dalam proses pemodelan konseptual. Ini juga mencakup delapan dimensi kualitas yang terkait dengan artefak fisik dan kognitif, serta empat lapisan (fisik, pengetahuan, pembelajaran, dan pengembangan) yang menjaga kelengkapan dan kebenaran model konseptual akhir.
PMCF: Menerangi Pemahaman Model Proses