Pertanyaan kunci yang diajukan oleh penulis adalah seberapa baik model proses yang dihasilkan mencerminkan apa yang terjadi dalam praktiknya? Inilah saatnya untuk menghitung fitness model. Fitness model adalah seberapa baik aktivitas dari log peristiwa cocok dengan jejak dalam model. Dalam hal ini, para penulis menghitung fitness replay, yang memeriksa kecocokan antara model dan log peristiwa yang dieksekusi.
Menganalisis dan Mengeksplorasi Model
Setelah mendapatkan model yang layak, langkah berikutnya adalah menganalisisnya. Penelitian ini melibatkan penggunaan berbagai teknik PM, termasuk penemuan proses dan pemeriksaan kesesuaian. Penemuan proses digunakan untuk mengidentifikasi kegiatan dalam pelatihan CVC dan mengevaluasi kinerja siswa. Selanjutnya, algoritma penambangan fuzzy digunakan untuk memvisualisasikan proses dan mengidentifikasi potensi ketidakcocokan antara model aktual dan log peristiwa yang direkam.
Pemodelan Kegiatan Mahasiswa dengan Jaring Petri
Pemodelan kegiatan mahasiswa dengan jaring Petri adalah langkah penting dalam menganalisis proses pelatihan CVC. Jaring Petri adalah representasi grafis yang menggambarkan urutan kegiatan dan transisi dalam proses. Dalam penelitian ini, para penulis menggunakan algoritma penambangan induktif untuk mengembangkan model proses dalam bentuk jaring Petri. Penggunaan ambang batas, seperti nilai 20, memastikan model tidak terlalu rumit dan menghilangkan kebisingan yang tidak perlu. Model ini terdiri dari tempat dan transisi, masing-masing diwakili oleh lingkaran dan kotak. Aktivitas operasional diwakili oleh kotak putih, sedangkan transisi anonim diwakili oleh kotak hitam.
Proses Pemeriksaan Kesesuaian
Setelah pembuatan model, langkah berikutnya adalah memeriksa sejauh mana model tersebut sesuai dengan pelaksanaan aktual. Pemeriksaan kesesuaian adalah alat yang penting dalam analisis PM. Ini melibatkan perbandingan model proses dengan proses log peristiwa yang direkam. Pemeriksaan kesesuaian membantu mengidentifikasi ketidakcocokan atau penyimpangan yang mungkin terjadi dalam pelatihan.
Mengungkap Temuan Makalah
Hasil dari penelitian ini sangat menarik. Pemeriksaan kesesuaian menunjukkan bahwa model proses yang dikembangkan sangat cocok dengan pelaksanaan pelatihan CVC. Tingkat kecocokan yang tinggi, mencapai 97,8%, adalah indikasi kuat bahwa model benar-benar mencerminkan apa yang terjadi dalam pelatihan.
Manfaat Utama dan Implikasi Praktis
Makalah ini memberikan banyak manfaat. Pertama, itu menunjukkan bagaimana teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan pelatihan medis. Dengan menggunakan PM, instruktur dan siswa dapat memahami lebih baik proses pelatihan dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan. Ini mengarah pada pengembangan keterampilan siswa yang lebih baik dan peningkatan efisiensi pelatihan.