Saat berada dalam tahap pemeliharaan, tantangan berlanjut. Salah satunya adalah menemukan dan memperbaiki cacat pada sistem perangkat lunak yang sudah berjalan. Lingkungan operasi yang berubah dan perubahan persyaratan yang muncul dapat membuat tugas ini semakin rumit.
Mengadaptasi sistem perangkat lunak untuk memenuhi persyaratan yang berkembang sambil menjaga integritasnya juga merupakan tantangan. Praktisi perlu memastikan bahwa modifikasi pada sistem tidak menimbulkan cacat baru atau berdampak negatif pada fungsionalitas yang ada.
Mengelola kompleksitas sistem perangkat lunak dan memahami arsitektur dan desainnya juga bisa menjadi tantangan selama pemeliharaan. Dokumentasi perubahan yang dilakukan selama pemeliharaan dan mengkomunikasikannya kepada pemangku kepentingan juga merupakan tugas yang penting.
Koordinasi dan prioritisasi kegiatan pemeliharaan adalah hal lain yang sulit, terutama ketika terbatas oleh sumber daya dan waktu. Memastikan bahwa sistem perangkat lunak tetap memenuhi persyaratan dan tetap andal dan berkinerja selama pemeliharaan merupakan tantangan tambahan.
Kontribusi dari Makalah Ini:
Makalah ini memiliki nilai kontribusi yang tinggi dalam pemahaman tentang praktik arsitektur perangkat lunak. Dengan melakukan wawancara dengan praktisi yang berada di lapangan, makalah ini memberikan wawasan yang mendalam tentang tantangan yang dihadapi oleh mereka dalam pengembangan dan pemeliharaan perangkat lunak.
Studi ini mencerminkan pentingnya mengatasi tantangan yang terkait dengan manajemen, dokumentasi, alat, dan proses dalam praktik arsitektur perangkat lunak. Rekomendasi yang diberikan dalam makalah ini dapat menjadi panduan berharga bagi praktisi dan organisasi untuk meningkatkan praktik arsitektur perangkat lunak mereka.
Kesimpulan:
Makalah ini mengungkapkan kurangnya pemahaman tentang bagaimana praktisi melakukan praktik arsitektur perangkat lunak dan tantangan yang mereka hadapi. Ini juga menggarisbawahi pentingnya mengatasi tantangan yang terkait dengan manajemen, dokumentasi, alat, dan proses dalam praktik arsitektur perangkat lunak.
Variasi yang diamati di antara organisasi dalam hal strategi, proses, dan alat yang terkait dengan arsitektur perangkat lunak menunjukkan bahwa tidak ada solusi satu ukuran cocok untuk semua dalam praktik ini.
Penelitian masa depan yang direkomendasikan untuk mengeksplorasi bagaimana budaya, produk, dan karakteristik perusahaan mempengaruhi praktik dan tantangan arsitektur perangkat lunak, dan untuk merancang strategi yang efektif untuk mencapai arsitektur perangkat lunak berkualitas tinggi di seluruh pengembangan dan pemeliharaan perangkat lunak.