Mohon tunggu...
yaqi barokah
yaqi barokah Mohon Tunggu... -

orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

tanpaku kamu bisa

3 Oktober 2011   16:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:22 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

mengingat kembali kejadian satu minggu yang lalu.  jika sore aku lebih suka melihat kendaraan lalu lalang di depan rumah. meski kadang aku rasa kepalaku pusing dengan asap atau suara deruannya, tapi aku sangat menikmati. seperti tersirat gambaran sesuatu dalam pikiranku tapi...... susah untuk di ungkapkan.

dan sore itu kebetulan ada seorang wanita mungkin umurnya sekitar 40 th, sepertinya dia tak bisa melihat (buta) kulihat dia menggengam tongkat dari besi sebagai penunjuk jalan.  bahkan tanpa seorangpun mendampingi, ya pastinya dalam pikiranku rasa kasian pasti ada lah bangga tapi juga heran.

aku terus mengawasi kemana kakinya melangkah, hatiku juga berkata sebaiknya aku ikuti saja siapa tau nanti dia butuh bantuan, lagian sore itu belum terlalu gelap.  tanpa di rencana HP ku bunyi suara mama dari ujung sana menyuruhku pulang, dan pastinya aku tidak jadi mengikutinya hingga jauh.

sesampainya di rumah aku cerita sama mama dan katanya orang itu mulai buta sekitar sepuluh tahun lalu ketika terjadi kecelakaan mobil.  bahkan suami dan anaknya yang masih kecil meninggal dunia, ehhhmmm kasian juga  tapi hebatnya lagi, kata mama dia sudah biasa tanpa bantuan orang lain tiap hari dia belanja ke pasar memasak atau bepergian dan hanya di temani tongkatnya.

dan akhirnya setiap kali wanita itu melewati depan rumahku maka perhatian ku kualihkan untuknya, aku lebih suka memerhatikan langkahnya, dari pada menikmati mobil berseliweran tanpa henti. hingga sejauh mataku memandangnya dan sejauh itu pula sepertinya pandanganku tak berarti. biarlah buta mata asal tak buta hati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun