Mengapa ada orang yang mau mengorbankan waktu, tenaga, uang, dan yang lainnya untuk menjadi relawan? Dalam mendeskripsikan hal tersebut, penulis akan menggunakan konsep motif yang erat kaitannya dengan psikologi sosial, dan juga mendeskripsikan konteks sosial relawan yang erat kaitannya dengan studi sosiologi dalam membentuk individu hingga akhirnya memutuskan untuk menjadi relawan.
Ada banyak teori motivasi dalam mendeskripsikan motivasi relawan. Hal tersebut mengikuti perkembangan dari teori motivasi. Penulis menggunakan pendekatan multi-dimensional models, model ini menggunakan beberapa dimensi untuk menganilisi motif relawan.
Dasar teori ini adalah bahwa setiap orang yang melakukan tindakan relawan di dorong untuk memenuhi fungsi-fungsi yang dicetuskan teori ini, dan setiap orang meski tindakannya sama, orang tersebut memiliki motif untuk memenuhi fungsi tertentu (Musick&Wilson, 2008:72).
Sederhananya begini, setiap orang yang menjadi relawan pasti ingin memenuhi salah satu, beberapa, atau bahkan semua fungsi-fungsi yang dianggap universal dalam teori motivasi fungsional ini.Â
Dan setiap orang tersebut tentu memiliki perbedaan motivasi fungsi , meskipun mereka sama-sama melakukan kegiatan kerelawanan. Seperti yang disampaikan oleh Snyder dkk., menurut teori ini individu memulai kerelawanan jika mereka percaya bahwa kegiatan tersebut dapat memenuhi satu atau lebih kebutuhan psikologis (Synder, 2000).Â
Fungsi Nilai bisa menjadi ciri bahwa relawan dan membedakan mereka dengan yang bukan relawan. Seringkali ilmuwan sosial berpendapat bahwa orang yang melakukan kesukarelaan jika nilai atau value merupakan motivasi yang terbesar dalam tindakannya. Berikutnya, nilai ini bisa memprediksi apakah orang tersebut akan terus melakukan kegiatan kerelawanan.Â
Artinya jika nilai tidak menjadi motivasi yang tinggi dalam tindakan, maka kegiatan kerelawanan tidak akan bertahan lama.Â
Pertanyaan-pertanyaan yang mewakili nilai dalam menentukan fungsi apa yang ingin dipenuhi oleh relawan adalah "Saya membantu karena mereka lebih tidak beruntung daripada saya", "Saya merasa penting untuk membantu orang lain", "Saya merasa kasian pada orang yang membutuhkan." Penekanannya karena nilai yang dimiliki oleh individu, sehingga bisa dibilang ini merupakan ciri utama dari kerelawanan, yang mana proses membantu mereka adalah tanpa pamrih.
Funsi Pemahaman (Understanding), dalam hal ini relawan memiliki motif untuk meningkatkan kapasitas diri seperti pengetahuan, pengembangan mental, pengalaman dan yang lainnya.Â
Dalam hal ini perspektif mental dari relawan menjadi penekanan penting. Bagaimana mereka mengubah perspektif pola pikir mereka terhadap orang lain, menjadi beragam atau berbeda adalah fungsi yang diterima oleh relawan dalam tindakannya.Â
Jawaban yang bisa mewakili konsep ini adalah seperti, "Saya mendapatkan perspektif baru setelah saya mengikut pelatihan gender ", "Saya bisa memahami isu dan permasalahn gender", "Saya bisa mengetahui kekuatan saya sebagai kaum perempuan. Jika dilihat maka fungsi yang dipenuhi adalah perubahan pandangan pada orang lain bahkan diri sendiri.