Mohon tunggu...
Yanz Sauqi
Yanz Sauqi Mohon Tunggu... lainnya -

mencari ilmu pengetahuan dan belajar seputar dunia internet

Selanjutnya

Tutup

Nature

Banjir oh Banjir

14 Juli 2012   16:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:57 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Banjir?? siapa yang ga asing dengan kata ini. sampai sampai banjir pun dibikin siklusnya..

Berdasarkan pengamatan, bahwa banjir disebabkan oleh dua katagori yaitu banjir akibat alami dan banjir akibat aktivitas manusia.

Banjir akibat alami dipengaruhi :

Curah hujan,

Fisiografi,

Erosi dan Sedimentasi,

Kapasitas sungai,

Kapasitas drainase dan

Pengaruh air pasang.

Sedangkan, banjir akibat aktivitas manusia disebabkan karena ulah manusia yang menyebabkan perubahan - perubahan lingkungan seperti :

Perubahan kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS),

Kawasan pemukiman di sekitar bantaran,

Rusaknya drainase lahan,

Kerusakan bangunan pengendali banjir,

Rusaknya hutan (vegetasi alami), dan

Perencanaan sistim pengendali banjir yang tidak tepat.

Penebangan pohon dan tanaman oleh masyarakat secara liar (Illegal logging), tani berpindah-pindah dan permainan rebiosasi hutan untuk bisnis dan sebagainya menjadi salah satu sumber penyebab terganggunya

jadi, menurut anda parahan mana ??? banjir alami atau banjir buatan manusia yang paling parah ???

kalo menurut sy yang alami juga pasti karena ulah manusia itu sendiri. contoh, dari curah hujan tinggi. hujan kan pasti air dong, nah otomatis air butuh penyerapan biar air hujan itu langsung terserap ke tanah. jika tanah kita sudah diganti dengan semen atau bata dan area pepohonan banyak yang digundulin otomatis akan membuat daerah itu banjir. jadi masalah banjir juga menjadi tugas kita bersama2 untuk mengatasinya dan di minta kesadaran nya untuk buang sampah pada tempatnya..Merdeka...hehehe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun