Masuknya kasus Covid-19 di Indonesia membawa dampak buruk terhadap masayarakat mulai dari kehidupan kesehatan, ekonomi sosial, keagamaan dan Pendidikan. Selama kurang lebih hampir 2 tahun bergelut dengan Virus Corona. Kebijakan Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah untuk meliburkan seluruh lembaga pendidikan dari tingkat PAUD sampai ke Perguruan Tinggi. Kebijakan ini dilakukan untuk mencegah meluasnya penurunan virus corona. Melihat kondisi seperti itu pemerintah melakukan kebijakan untuk melakukan semua kegiatan di dalam rumah baik itu bekerja, pendidikan dan lain-lain.
Adanya wabah Covid-19 ini menimbulkan dampak bagi para pendidik. Para pendidik merasa kesulitan dalam mengembangkan pembelajarannya. Proses pembelajaran yang sebelumnya dilakukan secara langsung dengan mencapai seluruh aspek baik kognitif,afektif, maupun psikomotorik kini berubah menjadi pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh. Hal ini sangat berpengaruh kepada tumbuh kembang anak usia dini. Dunia anak merupakan dunia bermain yang cenderung melibatkan anak berinteraksi langsung ini akan memberikan motivasi-motivasi bagi anak. Pendidikan PAUD adalah pendidikan yang memiliki peranan strategis untuk mengembangkan potensi awal bagi anak, untuk memenuhi tumbuh kembang anak agar anak memiliki pondasi dan kesiapan dalam mengikuti pendidikan dalam jenjang selanjutnya.
Pemerintah menerapkan pembiasaan baru (New Normal) yang saat ini diterapkan oleh dalam upaya  menghadapi wabah covid-19 untuk memberikan pengalaman tersendiri pada tenaga pendidik. Dalam hal lain tenaga pendidik harus patuh terhadap kebijakan yang sudah dibuat oleh pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk melakukan pembelajaran. Pembatasan sosial diterapkan didunia pendidikan yaitu dengan  metode pembelajaran daring belum sepenuhnya bisa diterapkan khususnya untuk daerah terpencil yang tidak ada koneksi internat dan tidak semua orang memilki aksesoris untuk melakukan pembelajaran secara daring seperti tidak memiliki telepon seluler.
Kesiapan Guru dan staf yang terlihat sejalan dengan sosialisasi dan surat Keputusan Bersama  (SKB) 4 Mentri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka di Masa Pandemi Covid-19. Dengan adanya SKB ini Mentri Pendidikan dan Kebudayaan menghimbau seluruh satuan pendidikan yang guru dan tenaga pendidikan sudah divaksinasi segara daftar periksa dan menawarkan opsi pembelajaran tatap muka terbatas kepada orang tua. Hal ini sejalan dengan dilaksanakannya vaksin kepada seluruh guru dan staf pada sekolah tersebut sihingga siap untuk memulai pembelajaran tatap muka sesuai dengan SKB 4 Mentri tersebut. Selain itu kurikulum pada satuan pendidikan dalam kondisi khusus yang memberikan fleksibilitas bagi sekolah untuk memilih kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran siswa.
Maka dari itu dimulai pada bulan desember 2021- januari 2022 guna pengabdian kepada masyarakat dalam rangka KKN MIT DR 13 Kelompok 42 UIN Walisongo Semarang. Saya Sebagai Mahasiswa Anggota KKN MIT DR 13 Kelompok 42 UIN Walisongo mengajukan diri untuk siap membantu pendampingan dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh PAUD tersebut misalnya dengan mengaikuti proses pembelajaran di PAUD. New Normal diterapkan oleh Paud dharma wanita desa kaliayu kec. Cepiring kab. Kendal. Sistem Pembelajaran di tuntut untuk tetap mengikuti arahan dalam memberikan penilaian perkembangan anak didiknya khsusunya pada aspek motorik,kognitif,emosional, dll. Dalam hal ini untuk mencapai target pembelajaran dari aspek penilian tersebut tentunya diperlukan kerja sama antara guru dan walimurid. Orang tua anak anak perlu diberikannya pemahaman lebih dalam pada proses membimbing anak-anaknya yang dalam proses belajar. Tetapi banyak ditemui orang tua yang terlalu menekan anaknya yang masih dini untuk mengerti dan bisa melakukan semua hal dalam satu waktu. Proses pembelajaran di Paud dharma wanita ini mengikuti anjuran yang disampaikan oleh pemerintah daerah untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat dan pada proses pembelajaran yang harus mengurangi jam pelajaran secara tatap muka. Selain mengurangi jam pelajaran guru di Paud dharma wanita melakakukan pemebelajaran secara online.
Jadi sistem pembelajarannya ada dua yaitu secara daring dan luring. Segala pembelajaran online dikirim melaui Grup WA yang sudah dibuat oleh gurunya yang memasukan nomor orang tuanya. Selain itu pada proses pembelajaran secara luringpun dilakukannya ke rumah siswa untuk memberikan materi pembelajaran dengan aspek kognitif dan motorik anak. Guru memberikan cetakan tugas untuk muridnya dan yang nantinya dikumpulkan  pada akhir pembelajaran atau pada pertemuan selanjutnya yang akan disampaikan melalui Grup WA.Â
Lebih lanjut, pada proses pelaksaan pembelajaran luring, guru harus dapat menyediakan berbagai media alat permaianan edukatif, Contohnya menggunakan media-media yang variatif seperti buku khusus PAUD, gambar-gambar yang menarik untuk ditempel, diwarnai, dicocokkan. Disamping itu, pembelajaran secara luring yang dilakukan harus berlandaskan aktif, kreatif dan menyenangkan. Aktif dan kreatif menggunakan metode kontekstual diaman anak dapat menginvestigasi dan memilih topik yang ingin dipelajari. Selanjutnya metode kontekstual pada anak yaitu melakukan percoban sains sederhana dengan bimbingan pendidik PAUD. Pembelajaran yang menyenangkan harus mengkombinasikan musik, lagu, permainan,pembiasaan, dan lain-lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H