Penulis: Rizky Ayu Puspita, Muhammad Fadhillah Ali, Oka Raditya Sarjono, Yanuar Tri Pamungkas, Aang Naufal Fakhriawan
Â
Dosen Pengampu: Ibu Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, MFSA dan Ibu Dr. Megawati Simanjuntak, S.P, M.Si
Revolusi industri, yang didorong oleh kemajuan teknologi informasi, telah mengubah cara manusia bekerja dan menjalani kehidupan mereka secara signifikan. Salah satu bidang yang mengalami perkembangan pesat adalah kecerdasan buatan, yang menggabungkan kemampuan teknologi untuk menghasilkan proses produksi yang otomatis dan terkontrol. Dalam era revolusi industri 4.0 ini, semua aspek kehidupan manusia terotomatisasi, dengan internet menjadi fondasi utama perdagangan dan transportasi online.
Namun, disisi lain, masih banyak tantangan dalam aksesibilitas pelayanan kesehatan, terutama untuk anak balita. Faktor geografis, ekonomi, dan sosial seringkali menjadi penghalang utama dalam mendapatkan perawatan kesehatan yang memadai. Indonesia, meskipun memiliki posisi cukup baik dalam indeks ketahanan kesehatan, masih menghadapi masalah stunting pada anak-anak, yang disebabkan oleh gizi buruk dan faktor lainnya.
Telemedicine muncul sebagai solusi inovatif untuk meningkatkan aksesibilitas dan efisiensi pelayanan kesehatan anak balita, terutama di lingkungan keluarga. Ini memungkinkan orang tua atau wali anak untuk mendapatkan konsultasi medis, informasi tentang perawatan yang tersedia, dan memantau kondisi kesehatan anak mereka tanpa harus pergi ke fasilitas kesehatan.
Meskipun telemedicine menjanjikan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengoptimalkan penggunaannya dan memastikan keamanan, privasi, dan kualitas layanan yang diberikan. Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, prioritas harus diberikan pada meningkatkan aksesibilitas dan efektivitas pelayanan kesehatan anak balita, termasuk pengembangan dan penerapan telemedicine. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang peran telemedicine dalam meningkatkan aksesibilitas dan efisiensi pelayanan kesehatan untuk anak balita di lingkungan keluarga.
Manajemen Sumber Daya Keluarga adalah strategi pengaturan penggunaan sumber daya keluarga demi mencapai tujuan bersama yang dianggap penting oleh keluarga. Terdapat 4 faktor yang mempengaruhi manajemen sumberdaya keluarga, diantaranya Kompleksitas kehidupan keluarga, stabilitas/ketidakstabilan keluarga, peran perubahan keluarga, dan teknologi.Â
Siklus kehidupan keluarga adalah konsep penting dalam studi keluarga dan perkembangan manusia. Teori ini menggambarkan perubahan yang terjadi dalam keluarga seiring waktu, mulai dari pembentukan keluarga hingga tahapan tertentu yang dihadapi oleh setiap anggota keluarga.
Masa balita dianggap krusial karena membentuk dasar-dasar perkembangan anak, yang akan memengaruhi pertumbuhan mereka di masa depan. Asupan nutrisi yang memadai sangat penting selama masa ini untuk mendukung pertumbuhan optimal dan mencegah penyakit yang sering menyerang. Oleh karena itu, perhatian khusus terhadap nutrisi dan pencegahan penyakit sangatlah penting selama masa ini.
Kesehatan adalah hak dasar yang dijamin secara konstitusional bagi setiap individu, mempengaruhi kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat secara keseluruhan. Ketersediaan akses terhadap layanan kesehatan berkualitas menciptakan fondasi yang krusial untuk mencapai masyarakat yang sehat dan produktif.Â