Pondok pesantren (ponpes) merupakan tempat yang strategis untuk menumbuhkan kesadaran kesehatan di kalangan santri. Dengan berbagai interaksi sosial yang intens, risiko penularan penyakit kulit seperti scabies menjadi perhatian penting. Untuk mengatasi permasalahan ini, Mahasiswa KKN-T 30 Mandiri UNUHA (Universitas Nurul Huda) Sukaraja, mendapat kesempatan untuk menyelengarakan seminar Kesehatan untuk pencegahan penyakit scabies pada santri- santri Pondok Pesantren Al Falah Desa Putak. Seminar ini diikuti oleh mahasiswa KKN-T yang mengabdi di desa Putak, Kecamatan Gelumbang, dengan tujuan memberikan edukasi dan informasi kepada santri tentang cara mencegah penyakit ini.
Apa Itu Scabies ?
Skabies merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita santri dipondok pesantren Al Falah Putak. Kondisi ini menyebabkan rasa gatal pada kulit akibat terdapatnya tungau yang menggali ke dalam kulit. Para santri menganggap gatal yang mereka rasakan merupakan penyakit biasa bahkan diperparah dengan menggaruk pada bagian yang gatal, namun yang sebenarnya terjadi penyakit skabies apabila terus digaruk akan mengakibatkan komplikasi luka dan infeksi yang lebih parah hingga bernanah. Hal ini terjadi karena pengetahuan para santri yang kurang dalam menangani penyakit tersebut dan kurang kesadaran dalam berperilaku hidup bersih. Padahal, kebersihan merupakan suatu perilaku yang diajarkan dalam kehidupan manusia untuk mencegah timbulnya penyakit, Â karena pengaruh lingkungan serta membuat kondisi lingkungan agar terjaga kesehatannya.
Beberapa faktor pengaruh penyebab terjadinya penyakit scabies :
1. Pengaruh kebersihan kulit
Sebagian besar Santri Pondok Pesantren Alfalah ada yang tidak mandi 2 kali sehari memakai sabun. Santri- santri sebagian besar mandi 1 kali sehari terkadang berbagi sabun dengan warga binaan lainnya atau bahkan tidak memakai sabun sama sekali saat mandi. Pada santri yang praktik mandinya buruk penyebaran scabies lebih mudah terjadi, mandi yang jarang dapat memudahkan kuman untuk datang dan berkembang biak.
2. Pengaruh kebersihan tangan dan kuku
Banyak santri- santri yang tidak memenuhi syarat akan kebersihan tangan dan kuku. Mereka jarang mencuci tangan menggunakan sabun dengan air yang mengalir. Selain itu juga mereka memiliki kuku yang panjang dan kotor. Memiliki kuku yang panjang dan kotor membuat tungau scabies hidup dan berkembang biak. Hal inilah menjadi faktor pendorong terjadinya penyakit Scabies pada santri Alfalah Putak
3. Pengaruh kebersihan pakaian
Santri yang tidak memenuhi syarakat kebersihan pakaian akan beresiko lebih tinggi terkena penyakit Scabies. Banyak santri yang saling meminjam pakaian dengan sesama santri, karena persediaan baju yang tidak mencukupi. Selain itu banyak warga binaan yang mencuci pakaian dengan wadah yang sama dengan santri  lainnya, sehingga hal ini menyebabkan penyebaran penyakit Scabies ke sesama santri Al Falah Putak