Mohon tunggu...
Yanuaryo
Yanuaryo Mohon Tunggu... Administrasi - tukang kerja pencari cuan dan pahala

pernah suka menulis dan sekarang terinspirasi lagi menulis dikesibukannya mencari cuan dan pahala

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Ba'da Isya

22 September 2024   20:45 Diperbarui: 22 September 2024   20:49 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

langit tak berbintang, hanya gelap yang bercerita.

Butir-butir air jatuh, pelan,

seperti kata yang enggan bicara, tapi terasa.

Jalanan lengang,

angin membawa rahasia yang tak ingin kita tahu,

cahaya lampu meredup di ujung pandang,

sepi mengisi celah antara kita dengan malam.

Tak ada gemuruh,

hanya tetes hujan menari di atas tanah,

memecah keheningan tanpa tanya

dan kita diam, tenggelam dalam bunyi yang tak pernah selesai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun