Aku di atas roda dua,
Menggulung aspal beku yang masih menyimpan dingin,
Langit abu-abu mulai terkuak,
Menyisakan jejak hujan yang perlahan menguap.
Jalanan licin, tapi tak menggoyahkan arah,
Tetes-tetes terakhir menempel di kaca helm,
Angin menyusup lewat celah jaket,
Membawa wangi tanah yang baru terbasuh.
Lampu jalan membiaskan percikan cahaya,
Di genangan-genangan kecil yang tersisa,
Seperti bintang jatuh,
Berenang di permukaan yang tipis dan tenang.
Aku melaju, pelan-pelan pasti,
Roda menggiring sisa hujan ke tepi,
Dan setiap getar mesin di bawahku,
Adalah detak kecil yang mengusir sepi.
Hujan telah reda,
Namun jejaknya tetap menempel di jalan,
Di hatiku, ketenangan yang tak terucap,
Terukir dalam perjalanan, setelah badai singgah dan pergi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H