Kita semua, dalam arti yang lebih luas sejatinya adalah perantau. Ada yang merantau dari satu negeri ke negeri lainnya. Namun di sudut lain, ada yang merantau dari sebuah kehidupan yang sulit menuju kehidupan yang lebih baik. Ber-“hijrah” dalam bahasa agamanya. Dalam proses “perantauan” itu, memang selalu akan muncul resiko godaan dan tantangan yang kerap datang silih berganti. Namun, para perantau yang kuat jiwanya, ia akan tetaplah tegar. Di rantau orang, ia bisa diibaratkan seperti sebuah pohon besar, kuat, yang tak lapuk dihujan, dan tak lekang dipanas. ***
Bogor, 07/08/2009