Mohon tunggu...
Yanuardi Syukur
Yanuardi Syukur Mohon Tunggu... -

Saya sedang belajar menulis. Mengikuti Program Penulisan Esai Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera) 2009, dan aktif di Forum Lingkar Pena (FLP) Pusat. Menulis beberapa buku, di antaranya adalah Facebook: Sebelah Surga Sebelah Neraka (Diva Press, 2009). Pendidikan S1 diselesaikan di Departemen Antropologi FISIP Universitas Hasanuddin (1999-2006). Kemudian menyelesaikan S2 pada Kekhususan Politik dan Hubungan Internasional Program Studi Timur Tengah dan Islam (PSTTI) Program Pascasarjana Universitas Indonesia (Agustus 2009-Januari 2010).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rantau Mati

23 Januari 2010   22:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:18 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kita semua, dalam arti yang lebih luas sejatinya adalah perantau. Ada yang merantau dari satu negeri ke negeri lainnya. Namun di sudut lain, ada yang merantau dari sebuah kehidupan yang sulit menuju kehidupan yang lebih baik. Ber-“hijrah” dalam bahasa agamanya. Dalam proses “perantauan” itu, memang selalu akan muncul resiko godaan dan tantangan yang kerap datang silih berganti. Namun, para perantau yang kuat jiwanya, ia akan tetaplah tegar. Di rantau orang, ia bisa diibaratkan seperti sebuah pohon besar, kuat, yang tak lapuk dihujan, dan tak lekang dipanas. ***

Bogor, 07/08/2009

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun