Mohon tunggu...
Yanto Ramdani
Yanto Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Halo, nama saya yanto ramdani. Saya senang memiliki kesempatan untuk memperkenalkan diri kepada Anda. Sebagai seorang mahasiswa, saya sedang mengejar pendidikan di prodi ilmu politik. Hobi saya yang paling mendalam adalah memainkan alat musik. Saya merasa betul-betul terhubung dengan musik, karena ia memungkinkan saya untuk mengekspresikan diri dan merasakan berbagai emosi. Sejak saya kecil, saya telah mengembangkan keterampilan dalam bermain gitar, dan senang bermain musik dalam waktu luang saya. Musik juga membantu saya dalam mengatasi stres dan memberikan keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari. Secara kepribadian, saya adalah seorang introvert. Saya menemukan ketenangan dalam kesendirian dan lebih suka berpikir secara mendalam daripada terlibat dalam keramaian besar. Meskipun mungkin terlihat agak pendiam di awal, saya senang berinteraksi dengan orang-orang yang dekat dengan saya dan siap mendengarkan perasaan dan pemikiran mereka dengan penuh perhatian. Saya menilai kualitas hubungan daripada jumlah teman, dan saya sangat memperhatikan dalam memilih lingkaran sosial saya. Sebagai mahasiswa, saya sangat bersemangat untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan saya di bidang yang saya tekuni. Saya selalu berusaha untuk mencapai potensi terbaik saya dalam studi dan juga berusaha mencari peluang untuk berkontribusi pada lingkungan kampus dan masyarakat sekitar. Saya percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk pertumbuhan pribadi dan profesional, dan saya berkomitmen untuk terus belajar dan tumbuh sepanjang hidup. Itulah sedikit gambaran tentang diri saya. Saya berharap bisa terus mengeksplorasi minat saya dalam musik, mengatasi tantangan sebagai seorang introvert dengan membuka diri pada kesempatan baru, dan terus mengejar impian dan tujuan saya sebagai mahasiswa yang bersemangat. Terima kasih telah mengenal saya lebih lanjut.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fasisme: Waspada terhadap Ancaman yang Mengintai Kehidupan Demokrasi

23 Juli 2023   07:21 Diperbarui: 23 Juli 2023   07:22 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Fasisme, sebuah ideologi yang telah menghantui dunia pada masa lalu, kembali mengintai dengan bayangannya yang menakutkan. Kini, di tengah era teknologi dan informasi, kita harus berani berbicara dan menyuarakan kekhawatiran akan maraknya paham ini. 

Fenomena ini menjadi sebuah ancaman nyata bagi kehidupan demokrasi, mendorong kita untuk lebih waspada dan peka terhadap isu-isu yang mungkin merusak nilai-nilai kemanusiaan yang telah kita perjuangkan sepanjang sejarah.

Fasisme adalah suatu bentuk ideologi otoriter yang berakar dari paham nasionalis ekstrem yang menuntut supremasi suatu negara dan kehendak tunggal pemimpinnya. Ideologi ini menekankan pada kepentingan kelompok atau bangsa tertentu di atas kepentingan individu, seringkali diwarnai dengan sentimen rasial dan xenophobia. Fasisme juga meragukan nilai-nilai demokrasi, kebebasan berbicara, serta hak asasi manusia.

Salah satu ciri khas fasisme adalah pengangkatan pemimpin yang otoriter dan mengembangkan kultus kepribadian di sekitarnya. Pemimpin ini sering kali dianggap sebagai seseorang yang tidak bisa salah dan memiliki kebijaksanaan yang tak tertandingi. Pengaruh yang kuat dari pemimpin semacam ini dapat membawa negara ke jalur otoriter tanpa memedulikan mekanisme demokrasi.

Sentimen nasionalis yang ekstrem juga merupakan ciri khas fasisme. Pemahaman keliru tentang superioritas suatu bangsa atau kelompok dapat mengarah pada penindasan dan diskriminasi terhadap kelompok lain yang dianggap "berbeda." Jika hal ini dibiarkan berkembang, dampaknya dapat menghancurkan keragaman dan toleransi dalam masyarakat.

Fasisme cenderung membenarkan penggunaan kekerasan sebagai alat politik untuk mencapai tujuan-tujuan mereka. Mereka mungkin menggunakan propaganda yang berlebihan dan menciptakan musuh-musuh palsu untuk membenarkan tindakan represif dan memperkuat kediktatoran mereka.

Di era digital ini, penyebaran propaganda dan narasi yang merusak dapat dengan mudah menyebar melalui media sosial dan platform daring lainnya. Informasi palsu dan hoaks dapat mempengaruhi opini publik dan menghasut emosi massa.

 Kelompok-kelompok ekstrem yang bermaksud merongrong demokrasi menggunakan teknologi ini sebagai alat utama untuk menyebarkan ideologi fasisme mereka.

Menghadapi ancaman fasisme, perlu langkah-langkah konkret untuk memperkuat demokrasi dan nilai-nilai kemanusiaan. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

Pendidikan tentang nilai-nilai demokrasi, pluralisme, dan hak asasi manusia harus menjadi fokus di sekolah-sekolah dan masyarakat. Kesadaran akan bahaya fasisme dan bagaimana mengidentifikasi propaganda yang merusak adalah langkah awal yang penting.

Masyarakat harus diajarkan untuk lebih kritis dalam mengonsumsi informasi dari berbagai sumber. Memverifikasi fakta sebelum menyebarkan informasi dan tidak mudah terjebak dalam narasi yang menyesatkan adalah hal yang harus didorong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun