Cut Irma Suryani Wanita asal Aceh yang saat ini menetap di Turen Malang memulai hobinya dari sebuah rasa iseng dan penasaran, sudah enam tahun lebih dirinya mencoba bercocok tanam tetapi selalu dirundung kerugian. Akhirnya rasa penasarannya terusik untuk iseng mengelolanya langsung.
Akhirnya Cut Irma Suryani mencoba membuka lahan sendiri dan tanaman yang dipilihnya adalah cabai, tidak tanggung -- tanggung dia terjun langsung mengurus dan merawatnya sendiri. Cut Irma Suryani bukan seorang yang memiliki latar belakang yang memiliki pengetahuan atau keahlian pertanian. Isengnya inilah yang mendorongnya secara tidak langsung menjadi hobi, semangatnya membawa dia untuk terus belajar dari para pelaku pertanian. Sehingga tidak mengherankan jika apa yang saat ini dijalaninya betul -- betul dikelola secara profesional.
Apa yang sudah dia tanam dan kerjakan  akhirnya membuahkan hasil, dan tidak main -- main saat ini Cut Irma Suryani bisa memetik panen setiap Minggu sekali paling tidak 100 Kg cabai. Tanaman cabainya tumbuh subur dan berbuah maksimal sesuai harapannya, karena mengharapkan pengelolaan lahan / tanah  dan tanamanya yang hemat tetapi berdampak baik pada tanah olahan serta tanaman yang subur serta hasil panen yang maksimal maka dalam pemupukanya memilih menggunakan pupuk organik.
"Saya sengaja memang dari awal pengolahan menggunakan pupuk organik, agar hasil panennya menjadi organik. Pengolahan lahan diawali dengan penggunaan Fertilizer Soil Bakteri Tanah dan selanjutnya menggunakan Nitrogen Booster Asam Amino, ungkap Cut Irma Suryani*
Selalu ada jalan dan kesempatan dari setiap peluang, jangan pernah berhenti mencoba selalma itu bisa dan memungkinkan. Jangan pernah menganggap remeh sebuah pekerjaan karena jika dikerjakan secara maksimal maka hasilnya akan bisa dan memungkinkan maksimalÂ
Semoga bisa menjadi inspirasi bagi ibu -- ibu pada khususnya dan menjadi pembangkit semangat bagi para petani , bahwa ketika lahan pertanian/perkebunan digarap secara maksimal akan menghasilkan panen yang maksimal.
