Memang rada aneh beberapa bulan terakhir penulis melihat di media cetak maupun elektronik, ada orang yang dengan gagah berani mengajak untuk menitipkan do’a ke Baitullah (Rumah Allah) agar di ijabah dengan syarat dan ketentuan berlaku.
Mari lihat apa yang dimaksud dengan do’a itu sediri menurut agama (Islam), do’a adalah membaca, berdo’a meminta kepada Allah Swt, menyeru, memanggil, untuk memohon pertolongan dan bantuan kepada Allah Swt.
Allah sesungguhnya dekat bahkan lebih dekat dari urat leher, tapi kadang kala ada orang yang beranggapan Allah itu jauh. Sehingga ada orang yang berfikir atau memberikan ruang yang sangat tidak mendidik dengan ajaran do’a bisa dititipkan. Secara pribadi penulis meyakini bahwa setiap do’a yang dipanjatkan pasti di kabul. Persoalan lain kalau dikabulkan cepat atau lambat mari lihat kembali bagaimana cara kita berdo’a kepada sang Khaliq.
Berdoa’ pasti ada tujuan yang hendak kita raih atau harapkan dan hanyalah kepada Allah swt kita semua beharap jangan kepada selain Allah swt. Mengapa kita harus selalu berdo’a, agar hidup selalu dalam bimbingan dan ridho Allah Swt selamat dalam menjalani kehidupan dunia dan akhirat.
Waktu yang tepat dalam berdo’a yaitu waktu membaca Al-Quran, setelah sholat wajib, saat tengah malam selesai sholat tahajjud, saat melaksanakan ibadah haji, saat berpuasa wajib atau sunah.
Diriwayatkan bahwa “ seorang yang teraniaya yang tidak punya tempat berlindung selain Allah swt, do’anya pasti diijabah dan dikabulkan”
Jadi berdo’a tidak perlu harus nitip segala marilah berdo’a sesuai dengan ajaran kita masing-masing. Sesungguhnya do’a itu keiklasan kita meminta kepada Allah Swt. Tidak perlu pakai ongkos segala dan tidak perlu jauh jauh berdo’a karena Allah itu pada hakekatnya sangat dekat dengan kita. Do’a koq nitip, aneh.
Wasalam,
