Mohon tunggu...
Yanto
Yanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulis berbagai macam pembahasan

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Bagaimana cara mengetahui minat dan bakat seorang anak?

22 Juli 2024   15:00 Diperbarui: 22 Juli 2024   15:12 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Pendidikan formal adalah hal yang utama bagi setiap orang tua, menyekolahkan anaknya ke sekolah-sekolah ternama dengan fasilitas dan tenaga pengajar yang profesional merupakan pilihan yang tepat. Namun, di sisi lain ada hal yang cukup urgent untuk di pikirkan oleh orang tua, yaitu mengembangkan minat dan bakat anak yang tidak menutup kemungkinan akan menjadi langkah karir bagi anak itu kelak.

Lantas bagaimana cara mengetahui minat dan bakat seorang anak?

Untuk mengetahui minat dan bakat seorang anak, pada tahap pertama yaitu anak usia Sekolah Dasar (SD) mungkin cukup sulit bagi orang tua untuk mengetahuinya, namun orang tua bisa memulai dengan hal yang sederhana terlebih dahulu contoh nya memperkenalkan salah satu olahraga yang mungkin akan menjadi minat dari anak tersebut, hal tersebut di karenakan rata-rata anak pada usia ini cenderung lebih suka bermain-main bersama temannya.

Selanjutnya, anak di usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) mungkin tidak terlalu memperhatikan hal tersebut karena mereka sedang dalam masa remaja/puber, maka perlu pendekatan yang berbeda untuk melihat dan mengarahkan anak yang sedang dalam masa transisi dari anak-anak menjadi remaja. Jika anak di usia ini telah memiliki minat dan bakatnya sendiri maka, orang tua perlu mengarahkan mereka ke pendidikan non formal semisalnya jika anak tersebut memiliki minat yang besar pada bidang musik maka, ada baiknya orang tua memfasilitasi hal tersebut dengan memasukkan nya ke kelompok belajar musik. Namun jika anak tersebut belum mengetahui minat dan bakat nya, maka menjadi peran orang tua untuk mengarahkan serta membimbing dengan cara mengajak mereka berbicara terbuka tampa membuat mereka merasa risih, jika mereka telah terbuka maka orang tua juga perlu memberikan saran tampa membuat mereka merasa diatur.

Berikutnya, anak usia Sekolah Menengah Atas (SMA) di usia ini seorang anak cenderung merasa memiliki kendali penuh atas dirinya sendiri. Bagus jika anak pada tahap ini telah memiliki minat serta bakat yang bisa mereka kembangkan dan mungkin telah mereka perdalam, namun jika anak pada tahap ini belum memiliki atau belum mengetahui minat serta bakatnya, cara pendekatan nya tidak sama seperti anak di usia sebelumnya karena anak di usia ini telah merasa bahwa merekalah yang berhak menentukan masa depan mereka sendiri, maka dari ini orang tua harus bersabar sembari mengarahkan mereka ke minat dan bakat yang di rasa cocok untuk anak tersebut.

Perlu digarisbawahi juga bahwa pendidikan non formal tidak hanya dapat membentuk minat dan bakat seorang anak, namun juga dapat membentuk sebuah karakter atau kepribadian, serta rasa tanggung jawab. Seorang anak juga harus bisa memiliki minat dan bakat yang mereka sukai, namun terkadang mereka tidak mengetahui bahwa mereka memiliki kemampuan serta minat dan bakat pada bidang-bidang tertentu. Di sinilah peran orang tua untuk menumbuhkan rasa percaya diri seorang anak bahwa mereka itu memiliki kelebihan atau kemampuan pada bidang yang mereka sukai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun