Dalam Injil Yesus menegaskan bahwa sejak awal, Allah merancang pernikahan sebagai hubungan yang kudus dan tak terpisahkan. Pernikahan adalah sakramen yang mempersatukan dua orang menjadi satu dalam kasih dan komitmen yang mendalam.
Namun dalam pernikahan tentunya tidak terlepas dari masalah dan konflik maka yang dibutuhkan adalah pengampunan.
Pengampunan adalah bagian penting dalam hidup berkeluarga. Paus Fransiskus mengatakan tidak ada seorang pun dari kita yang sempurna. Kita lahir dari keluarga yang tidak sempurna. Kita saling menyakiti. Maka, tidak ada jalan untuk hidup bahagia selain saling mengampuni.
Percaya kepada Tuhan dan sesama adalah kunci hidup bahagia. Ayub ditampilkan oleh rasul Yakobus hari ini sebagai teladan orang yang menderita dan sabar, karena dia sangat percaya kepada Tuhan. Dia tidak menghujat Tuhan ketika dia sakit berat dan jatuh miskin. Dia pun tidak mengutuk istri dan teman-temannya yang menuduhnya berbuat dosa. Dia teguh percaya kepada Tuhan dan menyerahkan perkaranya kepada Tuhan yang adil. Tuhanlah yang memulihkan semuanya. Kebenaran dan kebaikan selalu menghasilkan kebahagiaan.