MARIA, TAHUKAH ENGKAU?
Sebuah lagu rohani Kristen bernada puitis, tentang Maria, diciptakan oleh Mark Lowry dan dipopulerkan oleh Kenny Rogers dan Wynonna Judd. Judulnya "Mary, Did You Know" (Maria, Tahukah Engkau?).
Syair-syairnya melukiskan dengan sangat indah misteri yang dihadapi Maria ketika kabar kelahiran Yesus disampaikan oleh malaikat Gabriel.
"Maria, tahukah engkau bahwa suatu hari bayimu ini akan berjalan di atas air? Maria, tahukah engkau bahwa bayimu ini akan menyelamatkan putera-puteri kami?.... Maria, tahukah engkau bahwa bayimu ini akan mencelikkan mata orang buta? Maria, tahukah engkau bahwa bayimu ini akan meredakan angin badai dengan tangannya?...Ketika engkau mencium seorang bayi mungil, engkau sedang mencium wajah Allah? Oh Maria, tahukah engkau?"
Maria pasti tak pernah membayangkan apa yang akan terjadi dan dibuat puteranya suatu saat nanti. Kabar yang diterimanya bagaikan berkat sekaligus kutukan. Berkat karena akhirnya impian seorang gadis Israel, kedatangan Mesias, akhirnya menjadi kenyataan. Kutuk karena dia akan mengandung dan melahirkan Mesias dengan cara yang tidak wajar. Mengandung bukan dari hubungan pria dan wanita melainkan karena karunia Roh Kudus.
Bagi kita mungkin hal ini terasa mudah dan biasa-biasa saja. Tapi bagi Maria, ini sebuah bencana. Dia bisa dianggap telah melakukan perzinahan diam-diam. Hukumannya fatal, dilempari batu sampai mati.
Terhadap berita ini, reaksi Maria sungguh melampaui akal sehat. Bukannya takut, Maria malah mengatakan dengan penuh keyakinan: Terjadilah padaku menurut kehendakMu. Maria menghadapi misteri Tuhan ini dengan penuh keberanian.
Dasar dari keberanian Maria menghadapi misteri sulit ini adalah kata-kata malaikat sendiri: Kuasa Allah akan menaungi engkau. Kuasa Allah yang menaungi adalah perlindungan sejati dari segala mara bahaya. Kuasa Allah yang menaungi adalah kekuatan utama yang memungkinkan bangsa Israel percaya diri keluar dari Mesir dan melangkah di padang gurun selama 40 tahun. Kuasa Allah yang menaungi membuat mereka terhindar dari segala mara bahaya sampai mencapai tanah terjanji.
Berada dalam naungan kuasa Allah telah membuat Maria tegar dan percaya diri. Itu juga menjadi dasar kokoh bagi perjalanan hidup kita. Dalam naungan kuasa Allah kita mampu tegar menghadapi setiap tantangan. Dalam naungan kuasa Allah kita berani berbicara tentang kebenaran dan keadilan. Dalam naungan kuasa Allah kita tidak takut akan segala macam ancaman. Dalam naungan kuasa Allah kita siap menerima setiap konsekwensi kejujuran dan kebenaran.
Dalam naungan kuasa Allah kita siap menjawab YA atas segala rencana Tuhan dalam hidup kita walau terlihat gelap dan penuh misteri. Dalam naungan kuasa Allah kita mampu mengatakan: Fiat mihi secundum tuum-Jadilah padaku menurut kehendak-Mu.
(SETETES EMBUN, by P. Kimy Ndelo CSsR, ditulis di Konventu Redemptoris Weetebula, Sumba tanpa Wa).