Mohon tunggu...
Yanti Sri
Yanti Sri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ibu rumah tangga yg Mahasiswa Di IAILM PP.SURYALAYA PRODI ILMU TASAWUF

Ibu dari 3 anak laki laki dan 3 cucu laki laki yg senang traveling religi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Memaafkan dan Menghindari Kebencian Balasan

14 November 2024   09:23 Diperbarui: 14 November 2024   09:31 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Menjaga Kesehatan Jiwa dan Raga di Tengah Kebencian

Hai Sobat....ternyata me 'Maaf' kan itu sehat lhoo

Seringkali kita merasa paling baik sehingga kita sombong tak mau memaafkan orang yg belum tentu mereka bersalah 

Hidup tidak selalu berjalan mulus. Ada saat-saat di mana kita berhadapan dengan kebencian atau sikap negatif dari orang lain. Reaksi alami kita mungkin ingin membalas atau mempertahankan diri. Namun, adakah cara yang lebih baik? Di sinilah Tanbih TQN Suryalaya memberikan panduan luar biasa untuk menyayangi, bahkan kepada mereka yang tidak baik pada kita. Ternyata, ini bukan hanya soal kebaikan hati---tetapi juga kesehatan kita sendiri.

1. Kenapa Kebencian Itu Berat?

Saat kita merasa benci, tubuh kita sebenarnya sedang bekerja keras. Rasa benci memicu hormon stres seperti kortisol dan adrenalin yang bisa menyebabkan tekanan darah naik, jantung berdebar kencang, dan bahkan meningkatkan risiko berbagai penyakit serius. Bayangkan, setiap kali kita merasa marah atau benci, tubuh kita merespons seperti sedang menghadapi ancaman besar.

Di sisi lain, Tanbih mengingatkan kita bahwa memendam kebencian justru lebih banyak menyakiti diri sendiri. Kebencian ibarat api yang membakar hati kita pelan-pelan, melelahkan mental, dan membuat kita jauh dari kedamaian batin.

2. Memaafkan Itu Sehat

Dalam perspektif Tanbih, memaafkan adalah pilihan yang melepaskan kita dari beban berat kebencian. Tidak hanya baik secara spiritual, tapi juga membantu tubuh kita menjadi lebih tenang. Orang yang memaafkan cenderung memiliki tekanan darah stabil, detak jantung lebih teratur, dan lebih sedikit mengalami gejala stres. Jadi, saat kita memaafkan, tubuh kita juga berterima kasih karena merasa lebih ringan dan sehat.

Memaafkan sebenarnya mendekatkan kita pada sikap kasih sayang yang ditunjukkan Allah kepada hamba-hamba-Nya. Saat kita memaafkan, kita meneladani kasih sayang itu, menciptakan ruang lebih besar bagi ketenangan dan kesehatan batin kita.

3. Menghindari Kebencian Balasan: Kunci Kedamaian

Menghindari kebencian balasan adalah langkah utama menuju kedamaian. Mungkin tidak mudah, tetapi Tanbih mengajarkan bahwa dengan tidak membalas, kita memberi hati kita ruang untuk tetap damai. Membalas hanya akan membuat kita makin tenggelam dalam lingkaran kebencian yang tidak berakhir.

Mengambil sikap ini bukan berarti kita lemah atau kalah. Justru, ini menunjukkan kekuatan batin kita untuk memilih cinta di tengah kebencian. Kita belajar untuk tidak terjebak dalam amarah dan sakit hati, yang hanya akan merusak kesehatan mental dan fisik kita.

4. Bagaimana Fisioterapi Membantu Kita Melepaskan Kebencian?

Dalam fisioterapi, ada beberapa teknik yang bisa membantu kita melepaskan perasaan negatif, selaras dengan nilai Tanbih:

Latihan Pernapasan Dalam: Pernapasan dalam bisa membantu menenangkan tubuh dan pikiran, membuat kita lebih tenang menghadapi emosi negatif.

Meditasi dan Visualisasi: Meditasi dapat menenangkan pikiran kita dan membantu kita melepaskan kebencian dengan membayangkan diri dalam keadaan damai dan ikhlas.

Peregangan dan Relaksasi Otot: Rasa marah dan benci bisa menyebabkan otot-otot tegang. Peregangan sederhana dan relaksasi otot bisa membuat tubuh kita lebih rileks.

5. Langkah-Langkah untuk Menyebarkan Kasih Sayang

Bagaimana kita bisa mempraktikkan kasih sayang kepada mereka yang membenci kita? Berikut adalah beberapa langkah yang mungkin bisa dicoba:

Introspeksi dan Belajar Menerima: Mengingat bahwa kita semua tidak sempurna, termasuk diri kita sendiri, bisa membantu kita lebih mudah memahami kesalahan orang lain.

Ingat Manfaat Positif Memaafkan: Saat kita memilih memaafkan, kita sebenarnya menjaga kesehatan diri sendiri, secara fisik maupun mental.

Doakan Mereka yang Membenci Kita: Tanbih mengajarkan kita untuk tetap mendoakan orang yang tidak menyukai kita. Doa tidak hanya bermanfaat untuk mereka, tetapi juga menenangkan hati kita sendiri.

Kesimpulan

Hidup dalam kasih sayang dan memaafkan adalah pilihan yang baik untuk kesehatan dan ketenangan jiwa. Menjauhkan diri dari kebencian, seperti yang diajarkan Tanbih TQN Suryalaya, bukan hanya menenangkan jiwa kita tetapi juga menjaga tubuh tetap sehat. Jadi, saat kebencian muncul, cobalah memilih jalan yang berbeda---yaitu memaafkan dan menyayangi. Kita akan merasakan manfaatnya, tidak hanya untuk kesehatan, tetapi juga untuk ketenangan dalam hidup.

---

Semoga artikel ini memberi inspirasi bagi kita untuk hidup dengan hati yang lebih ringan dan penuh kasih sayang, demi kesehatan dan kedamaian bersama.

Aamiin YRA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun