Tahun berganti tahun. Pengunjung gerobak Pak Mamat pun berganti dari tipikal mahasiswa menjadi pegawai kantoran. Ada beberapa pelanggan yang menyapa Pak Mamat dan masih mengingatnya. Ternyata mereka para mantan mahasiswa pelanggan Pak Mamat dahulu. Pak Mamat menyebutnya, mereka sudah jadi pejabat sekarang.
Beberapa rombongan pegawai kantoran berbatik kadang janjian makan disini. Kebanyakan mereka juga berkendaraan plat merah. Pesannya soto ayam pak Mamat, es kelapa muda dan sate. Kemudian mereka berfoto bersama Pak Mamat dan pedagang lain. Suara tawa dan ledekan kerap terdengar dari beberapa rombongan ini. Mereka bernostalgia, rupanya.
Sekarang semangkuk soto dihargai 16 ribu rupiah. Rasa soto masih seperti yang dulu. Kuah bening dengan potongan besar ayam, potongan kol, soun, dicampur nasi, ditambah potongan tomat dan daun seledri. Ditambah sambal pedas dan kecap. Ada juga pelanggan yang memesan sate ayam campur kulit ayam. Juga es kelapa muda yang dipesan dari  gerobak sebelah. Kenangan masa kuliah kembali menyeruak dari jendela gedung BPLK di balik suapan soto Pak Mamat.
Memori dan kenangan Soto Ayam, Kelapa Muda dan Sate sekejap hadir bersama dalam kenangan para pejabat tersebut saat berkuliah di Gedung BPLK. Kenangan yang tak terlupakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H