Sop buntut Mang Uu Jalan Achmad Sobana Bangbarung Bogor saat ini jadi primadona kuliner kaki lima di Bogor. Mengikuti jejak kesuksesan Sop Buntut Ma Emun di era 70 an. Â
Warung baru buka jam 09.00 pagi, tapi antrian sudah habis untuk 30 antrian. Antrian mengular. Dan setiap orang tidak dibatasi membeli berapa saja. Antrian dibagi beberapa gelombang. Setiap gelombang berisi 30 antrian. Ini semacam antrian ujian sekolah saja. Ada gelombang satu ada gelombang dua.
Pengunjung harus siap kecewa. Kalo lagi ramai, pukul 11.00 persediaan daging sudah habis.
 Pembeli bisa datang langsung, bisa juga pesan antar lewat aplikasi antar makanan. Satu orang bisa membawa 20 bungkus sekali pesan. Jadi  pengunjung tidak bisa menebak apakah daging yang tersedia hari itu  bisa memenuhi semua  pemesan yang terlanjur datang.
Fenomena sop buntut di Bogor memang luar biasa. Pecinta kuliner sop buntut Bogor tentunya tidak asing lagi dengan cita rasa sop buntut yang melegenda di Bogor sekitar tahun 70 an, Sop Buntut Ma Emun.Â
Setelah Ma Emun wafat usaha kuliner sop buntutnya beranak pinak menyebar seantero Bogor dan dikelola oleh anak anak dan cucunya. Masing masing anak cucunya mengolah cita rasa sendiri  untuk sop buntut racikannya walaupun menggunakan resep yang sama.Â
Harga per porsi sop buntut Ma Emun saat ini berkisar 50 ribuan. Harga meningkat sesuai harga daging di pasar.  Belum termasuk nasi dan lain lainnya. Setelah era sop buntut Ma Emun kini muncul sop buntut Mang Uu.
Saya baru menyadari kehadiran Sop Buntut Mang Uu sekitar tahun 2016. Posisinya yang nyempil di antara kedai kedai lain di Bangbarung, tidak menarik perhatian saya. Waktu itu kedai Mang Uu masih sepi pembeli, dan harga per porsinya masih murah.Â
Sop Buntut Mang Uu jadi  menarik perhatian karena  rasanya  yang enak, kuah yang bening, dan daging yang empuk serta harga yang murah. Tentunya berita itu mudah tersebar  di media sosial dan dari mulut ke mulut.