Ing ngarso sung tulodho
Filosofi ini menegaskan bahwa kita sebagai pemimpin pembelajaran hendaknya memberikan teladan yang bijak dalam pengambilan keputusan
 Ing madyo mangun karso
Filosofi ini menegaskan bahwa dalam pengambilan keputusan, hendaknya kita mampu memberdayakan dan membangun kerukunan murid
Tut wuri handayani
Filosofi ini menegaskan bahwa sebagai pemimpin dalam pengambilan keputusan yang kita ambil hendaknya mampu mendorong kolaborasi dan meningkatkan kinerja murid
Nilai-nilai kebajikan yang sangat mempengaruhi kebijAkan kita dalam pengambilan keputusan adalah keadilan dan tanggung jawab. adil berarti menempatkan sesuatu dengan porsinya.
sedangkan tanggung jawab berarti mampu menanggung resiko dari keputusan yang telah dipilih.
Nilai ini harus ditanamkan sejak dini dan dibudayakan dalam lingkungan sekolah, agar kelak murid kita menjadi orang yang bijak dalam mengambil keputusan
Salah satu tujuan coaching yaitu menggali lebih dalam potensi yang dimiliki oleh guru. Melalui proses coaching akan terjadi pengambilan keputusan yang mengarahkan pada hal positif yang artinhya keputusan berpihak pada murid.
Melalui kegiatan coaching, pengambilan keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan yang akan mendorong terwujudnya well being dalam ekosistem sekolah.
Bagaimana Guru sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu mengelola dan menyadari aspek sosial emosional agar mampu bijak dalam mengambil keputusan.
Guru yang memiliki kesadaran diri yang baik akan menunjukan integritas dan tanggung jaewab dalam memutuskan masalah yang berkaitan dengan dilema etika
Nilai-nilai yang dianut oleh pendidik seperti keadilan, kemanusiaan, tanggung jawab, kejujuran dan lain-lain akan sangat mempengaruhi pendidik tersebut dalam mengambil suatu keputusan baik yang berupa dilema etika maupun bujukan moral. Karena nilai ini akan menjadi dasar seorang pendidik dalam mempertimbangkan benturan nilai yang muncul dalam kauss dilema etika dan bujukan moral. Mana nilai yang harus dipertegas, dikuatkan atau mungkin dikalahkan
Lingkungan yang positif, kondusif, aman adalah lingkungan yang membangun persepsi bahwa setiap orang memiliki potensi yang berbeda-beda dan orang lain adalah mitra bukan saingan. Tugas pendidik adalah membantu peserta didik mengembangkan potensinya.
Lingkungan tersebut akan tercipta dari budaya positif. Budaya positif akan terbentuk dari kesepakatan dan sinergitas pelaku lingkungan dalam menyepakati tindakan positif. Dalam kesempatan inilah dibutuhkan suatu keterampilan dalam pengambilan keputusan  yang tepat berdasarkan nilai-nilai kebajikan.
Tantangan itu muncul ketika tidak ada komunikasi dan keterbukaan dalam lingkungan. Pada kasus pengambilan keputusan dari suatu masalah dilema etika, dibutuhkan suatu kejelian dalam analisisnya. Akankah menggunakan Prinsip end based thinking, Rule based thinking atau care based thinking dalam penyelesaiannya.
Oleh karena itu perlu adanya komunikasi dan keterbukaan untuk memetakan suatu masalah dilema etika berdasarkan paradigmanya.
Agar dapat memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda, kkita harus mengetahui kesiapan, minat dan profil belajar murid. Dengan memahami ketiganya, kita akan mampu menyusun pembelajaran yang berpihak pada murid yaitu pembelajaran berdiferensiasi baik dari sisi konten, proses dan produk. Dengan mewujudkan pembelajaran yang demikian, maka murid akan semakin "merdeka dalam belajarnya".
Sebagai pemimpin pembelajaran kita harus berhati-hati dalam pengambilan keputusan. Karena keputusan yang kita ambil akan terkait secara terus menerus dan berdampak pada kehidupan murid kita. Serta berpengaruh besar pada kehidupan mereka
Pemahaman saya tentang materi modul 3.1 ini adalah tentang penerapan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah dalam pengambilan keputusan. Dimana pemahaman tersebut saya gunakan untuk mengidentifikasi permasalahan yang muncul untuk memetakan antara dilema etika atau bujukan moral
Hal yang diluar dugaan yang saya dapatkan adalah ketika kita menghadapi kasus dilema etika, maka kita perlu memunculkan opsi trilema agar muncul solusi kreatif yang bisa diterima semua pihak
Sebelum mempelajari  modul ini, saya cenderung menyelesaikan masalah menggunakan prinsip end based thinking yaitu melakukan karena itu yang terbaik untuk kebanyakan lorang tauapun rule based thinking yaitu berpusat  pada aturan yang ada.
Setelah mempelajari modul ini, saya lebih banyak mengolah rasa empati juntuk memutuskan sesuatu menggunakan rasa peduli ( care based thinking)
Sebagai individu  modul ini  sangat penting karena membuat saya paham bagaimana langkah-langkah  yang harus saya terapkan dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan masalah pribadi
Sebagai pemimpin, modul ini juga sangat penting karena  keputusan yang diambil akan menyangkut kepentingan orang banyak sehingga  harus dianalisis dan diputuskan menggunakan langkah yang tepat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H