kusapa engkau, hai perempuan
hendak kemana lagi?
jalan itu buntu
pulanglah
laki-laki itu, yang
kau cintai setengah mati dengan ketidakwarasanmu,
sudah lebih dulu melarikan diri
dengan tulisan atas nama norma di punggungnya
dan kau mengumpat
menyuruhnya kembali hanya untuk kau tulisi pecundang pengkhianat di jidat
kupanggil engkau, hai perempuan
pulanglah
atas nama keharusan dan cinta
aku tahu,
kau bukan tak ingin pulang
namun kau tak bisa pulang
begitu, ya?
aku tahu, rasamu mati
aku tahu, matamu kering
pun aku tahu, kau tak lebih dari seonggok tubuh bernyawa tanpa lagi rasa percaya
bagimu,
semua laki-laki adalah sama
anjing,
ah tidak
anjing setia pada tuannya
tapi,
kau bukan tuan, wahai perempuan
kau,
hanyalah badan dan ruh penuh cinta yang salah alamat
mengenaskan!
pulanglah, perempuan
kau bukan sampah yang layak dibuang sembarangan
pulanglah perempuan
pulang
sidoarjo, 24 juli 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H