Mohon tunggu...
Endang Hardyanti
Endang Hardyanti Mohon Tunggu... -

Cikarang Barat

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Dimanakah Sawahku Kini

17 Februari 2012   03:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:33 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Miris hati ini…

Melihat perkembangan pembangunan di sekitar rumahku

Mau perumahan, mau pabrik, mereka berlomba-lomba menanam beton di persawahan dan pekarangan produktif.

Aku bingung akan menanam padi di mana lagi kalo sawah-sawah produktif di tanami beton dan bangunan tak bernyawa?

Siapa yang mesti disalahkan?

Tidak adakah peraturan di negeri ini yang melarang pembangunan di lahan sawah dah pekarangan produktif?

Semakin hari semakin sempit danmenghilang sawah-sawah di sekitarku

Lebih mirisnya lagi ternyata sawah sawah yanglagi menguning padinya pun tinggal tunggu hari untuk di tanami beton karena sudah dimiliki seorang pengembang

Sedih hati ini..

Sawah-sawah yang sudah produktif dan menghasilkan , di babat habis. ..

Orang yang punya keahlian bercocok tanam dan berkebun , haruskah pergi ke negeri seberang dan menjadi buruh disana?

Dimana negeri kita yang gemah ripah loh jinawi kalo yang di tanam hanya beton ?

Sawah yang sudah tercetak bagus dan siap ditanami, dengan gampangnya di timbun tanah dan batu…

Selama ini aku belum pernah melihat orang mencetak sawah dan membuatnya sedemikian bagusnya sebagai lahan persemaian

Yang terlihat hanya pengurugan sawah dan pembebasan lahan pekaranganuntuk pabrik anu , perumahan anu dan kawasan anu

Dimana lagi aku harus menanam padi?

Haruskah aku kepedalaman sana dan berjuang membuka lahan sawah ?

Terbayangkah gimana caranya membuka sawah dengan bekal cangkul ? Butuh berapa lama untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup ini?

Terbayangkah kalo kita pindah ke tempat lain untuk mencari penghidupan dan tercerabut dari akarnya?

Tolong tukarlah sawah sawah produktif yang telah kau tanami beton sehingga aku tidak bersusah payah membuka lahan dulu sebelum mempraktekan keahlianku bercocok tanam

Dimanakan tempat-tempat mencetak sawah sehingga memungkin kita tidak harus ke negeri seberang menggadaikan harga diri sebagai TKI di perkebunan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun