Manusia di ciptakan Tuhan di muka bumi ini sebagai makhluk paling sempurna. Untuk keberlangsungan hidupnya Tuhan membekali manusia dengan bahasa. Yang mana bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi utama. Selain sebagai alat komunikasi, bahasa mempunyai peranan yang tak kalah penting yaitu sebagai alat berpikir bagi manusia. Melalui bahasa manusia bisa berpikir dengan logis dan terarah. Sehingga bahasa inilah yang nantinya membedakan antara manusia dengan makhluk lainnya seperti halnya binatang.
Definisi Bahasa Menurut Para Ahli
Sebelum membahas lebih jauh mengenai bahasa, ada baiknya kita mengenali apa itu bahasa menurut para pakar bahasa. Terdapat beberapa penafsiran bahasa menurut para pakar bahasa. Secara sederhana, bahasa bisa diartikan sebagai alat untuk mengungkapkan sesuatu yang terlintas di dalam hati. Tetapi, lebih jauh bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dalam arti alat untuk berbicara, mengutarakan pikiran, gagasan, konsep ataupun perasaan. Dalam study sosiolinguistik, bahasa di tafsirkan sebagai suatu sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan tentunya manusiawi.
Namun, agar lebih jelas, mari kita simak definisi dan pengertian bahasa menurut sebagian pakar bahasa:
a. Kamus Besar Bahasa Indonesia secara terminologi mengartikan bahasa sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengindentifikasikan diri.
b. Santoso: Bahasa adalah rangkaian bunyi yang dikeluarkan melewati pengucapan insan dalam saat situasi sadar.
c. Tarigan: Bahasa adalah sistem yang tersusun secara sistematis yang kemungkinan digunakan pada sistem generatif serta menjadi tanda atau simbol yang arbitrer.
d. Carrol: Bahasa adalah sebuah sistem berstruktural mengenai bunyi dan urutan bunyi bahasa yang sifatnya manasuka, yang digunakan, atau yang dapat digunakan dalam komunikasi antar individu oleh sekelompok manusia dan yang secara agak tuntas memberi nama kepada benda-benda, peristiwa-peristiwa, dan proses dalam lingkungan hidup manusia.
e. Sudaryono: Bahasa adalah sarana komunikasi yang efektif walaupun tidak sempurna sehingga ketidaksempurnaan bahasa sebagai sarana komunikasi sebagai salah satu sumber terjadinya kesalahpahaman.
Dari berbagai definisi yang dikemukakan oleh beberapa pakar bahasa di atas alhasil, bahasa memiliki tujuh ciri sebagai berikut:
1. Sistematis, yang berarti bahasa mempunyai pola atau ketentuan.
2. Arbitrer (manasuka). Artinya, kata sebagai simbol berhubungan secara tidak logis dengan apa yang di simbolkannya.
3. Ucapan atau vokal. Bahasa berupa bunyi.
4. Bahasa itu simbol. Kata sebagai simbol mengacu pada objeknya.
5. Bahasa, selain mengacu pada suatu objek, juga mengacu pada dirinya sendiri.
6. Manusiawi, yakni bahasa hanya dimiliki oleh manusia.
7. Bahasa itu komunikasi. Fungsi terpenting dari bahasa adalah sebagai alat komunikasi dan interaksi.
Fungsi dan Pentingnya berbahasa
Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi antar manusia. Bahasa sebagai alat perantara antar anggota masyarakat dan alat interaksi secara individu maupun kelompok. Dengan singkat kata bahasa adalah alat komunikasi (Tarigan, 1987:22-23). Oleh karena itu, bahasa itu tidak pernah lepas dari manusia. Kegiatan manusia yang tidak disertai bahasa tentunya akan rumit, sulit untuk dipahami.
Bahasa dipergunakan manusia dalam seluruh kegiatan kehidupan. Bahasa pula berfungsi sebagai identitas suatu suku atau bangsa karena keunikannya. Sebab setiap suku atau bangsa tentunya memiliki bahasa yang berbeda. Karena pentingnya berkomunikasi maka setiap tatanan masyarakat harus memiliki sarana untuk berkomunikasi yaitu dengan bahasa. Sebab tidak terdapat masyarakat tanpa bahasa, serta tidak terdapat pula bahasa tanpa masyarakat. Dengan demikian, bahasa ialah perihal yang sangat mutlak adanya dalam kehidupan manusia.
Bahasa Sebagai Alat Berpikir
Manusia mampu berpikir dengan baik karena mempunyai bahasa. Tanpa adanya bahasa, mustahil manusia bisa berpikir dengan logis. Tanpa memiliki keahlian berbahasa maka kegiatan berpikir secara teraturpun tentu tidak dapat terwujud. Lebih lanjut lagi, tanpa keahlian berbahasa maka manusia tidak bisa mengembangkan kebudayaannya, karena tanpa memiliki bahasa maka lenyap pulalah keahlian untuk meneruskan nilai-nilai budaya dari generasi yang satu ke generasi yang berikutnya.
Peranan Bahasa Sebagai Sarana Berpikir Ilmiah
Berpikir aktivitas akal untuk mendapatkan pengetahuan yang benar. Berpikir ilmiah merupakan aktivitas akal yang mencampurkan antara induksi dan deduksi. Induksi merupakan metode berpikir yang di dalamnya terdapat kesimpulan yang bersifat universal ditarik dari pernyataan-pernyataan atau kasus-kasus yang bersifat khusus. Sebaliknya, deduksi merupakan metode berpikir yang di dalamnya terdapat kesimpulan yang bersifat khusus ditarik dari pernyataan-pernyataan yang bersifat universal.
Induksi berkaitan dengan empirisme, artinya memandang rasio selaku sumber kebenaran. Sedangkan, deduksi berkawan dengan rasionalisme, artinya memandang fakta yang ditangkap oleh pengalaman manusia sebagai sumber kebenaran.
Berpikir ilmiah serta kegiatan-kegiatan ilmiah bertujuan mendapatkan pengetahuan yang benar ataupun pengetahuan ilmiah. Untuk mencapai tujuan tersebut, kita manusia jelas membutuhkan sarana berpikir ilmiah. Kegiatan keilmuan tidak akan optimal tanpa adanya sarana berpikir ilmiah tersebut.
Sarana berpikir ilmiah ialah alat bagi langkah-langkah atau metode ilmiah, untuk memperoleh kebenaran. Dengan kata lain, sarana berpikir ilmiah memungkinkan kita melaksanakan penelitian ilmiah dengan baik, teratur serta teliti. Oleh sebab itu, supaya ilmuwan bisa bekerja dengan baik, ia mesti menguasai dan memahami sarana berpikir ilmiah.
Kesimpulan
Dalam KBBI, disebutkan bahwa bahasa ialah "sistem lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri dan untuk memperoleh ilmu pengetahuan". Bahasa mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa sebagai alat komunikasi, suatu komunikasi baik melalui lisan maupun tulisan setiap penulisnya tentu mempunyai keahlian yang berbeda-beda. Keahlian tersebut lahir dari adanya proses berpikir. Untuk itu bahasa juga ikut andil dalam sarana belajar serta pengembangan kemampuan berpikir. Kita tidak bisa berpikir tanpa bahasa, bahasa tidak akan baik tanpa adanya berpikir.
Bahasa memungkinkan para ilmuwan berpikir ilmiah, yaitu berpikir secara induktif dan deduktif. Dengan kata lain, bahasa sebagai sarana baginya untuk menarik kesimpulan secara induktif maupun deduktif. Oleh karena itu, bahasa sebagai sarana berpikir ilmiah mempunyai fungsi yang sangat bermanfaat bagi aktivitas ilmiah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H