Bahasa Arab merupakan bahasa semantik yang berasal dari wilayah Arab Saudi. Jika dilihat dari peranannya, bahasa Arab memiliki kedudukan yang sama dengan peranan bahasa latin di Benua Eropa, yakni sebagai penyumbang kosakata dalam bahasa lain.
Proses penyebaran Bahasa Arab tidak terlepas dari berkembangnya agama Islam dengan sumber ajarannya berasal dari AlQuran dan Sunah yang notabene menggunakan bahasa Arab. Oleh karena itu, bagi seorang muslim mempelajari bahasa Arab adalah hal yang penting guna membentuk serta meningkatkan kualitas keimanan dan pemahaman ajaran islam.
Pada era milenial ini, perhatian masyarakat terhadap bahasa Arab belum sebanding dengan perhatian mereka terhadap bahasa asing seperti bahasa Inggris, Prancis, dan Jepang. Padahal bahasa Arab merupakan bahasa resmi ketiga di dunia yang tidak hanya dapat dipelajari untuk memahami hukum-hukum agama Islam semata. Lebih jauh dari itu, bahasa Arab berfungsi untuk mempelajari ilmu pengetahuan, politik, ekonomi, dan budaya. Sehingga dengan mempelajarinya dapat menjadi satu kebanggaan, apalagi bila dapat mempergunakannya secara aktif (berbicara) maupun pasif (memahami kitab-kitab berbahasa Arab).
Menurut Abdul Mu'in dalam buku Analisis Kontrastif Bahasa Arab Dan Bahasa Indonesia, mempelajari bahasa Arab memiliki dua alasan. Pertama, karena ia merupakan bahasa komunikasi yang harus di pelajari jika ingin bisa bergaul dengan orang-orang yang memakai bahasa tersebut. Kedua, karena ia merupakan bahasa agama yang mengharuskan pemeluknya untuk menyempurnakan ibadahnya karena bahasa kitab sucinya berbahasa Arab.
Di era milenial ini, arti pentingnya belajar bagi para pelajar merupakan hal yang vital, karena mereka tidak lagi dituntut untuk belajar secara pasif, hanya mendengarkan atau menerima materi yang disampaikan oleh guru. Namun, para pelajar dituntut untuk aktif menunjukkan kemampuannya. Sebagian pelajar masih menganggap sulit meningkatkan kemampuan belajar bahasa Arab, sehingga para pakar bahasa Arab berpikir dan memberikan solusi alternatif bagaimana cara pengajaran bahasa Arab yang tepat, baik itu dilingkungan sekolah, pesantren maupun perguruan tinggi. Oleh karena itu, sekarang sudah banyak kursus online maupun offline yang menawarkan segala fasilitas yang bisa menghantarkan pada mahirnya berbahasa Arab secara aktif ataupun pasif.
Bahasa Arab terbagi atas dua bagian, yaitu bahasa Arab Fushah dan Amiyah. Bahasa Arab Fushah bisa dikatakan sebagai bahasa yang fasih atau baku dengan menggunakan kaidah yang biasa digunakan di sekolah, universitas, media, suatu acara dan lainnya. Sedangkan bahasa Amiyah adalah bahasa yang digunakan sehari-hari dan tidak menggunakan kaidah. Bahasa Arab Fushah ataupun Amiyah memiliki kedudukan yang sama penting. Bahasa Arab Fushah digunakan dalam kegiatan sosial yang formal serta untuk mengkaji hukum-hukum agama melalui kitab-kitab yang menggunakan bahasa Arab. Sedangkan bahasa Amiyah di perlukan untuk berkomunikasi dengan masyarakat pada umumnya.
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa mayor di dunia yang dituturkan oleh sekitar dua ratus juta umat manusia. Bahasa ini digunakan secara resmi oleh sekitar dua puluh negara di dunia, sehingga bahasa Arab mengalami perkembangan pesat yang akhirnya terbentuk ahli bahasa Arab dan menghasilkan alumni yang mampu menggunakan bahasa Arab secara aktif untuk berkomunikasi. Dengan demikian jelas bahwa bahasa Arab bukan hanya alat melainkan juga perlu dipelajari dari segi kebahasaannya pula.
Para ahli bahasa Arab di Indonesia mengajarkan bahasa Arab melalui metode terbaru dan paling sesuai sehingga mudah dipelajari juga sebagai tujuan belajar layaknya bahasa Asing lain seperti bahasa Inggris yang diwujudkan dan dilaksanakan dibeberapa madrasah seperti Darussalam Ponorogo, Indonesia.
Pengajaran bahasa Arab di Indonesia memiliki dua tujuan, yaitu pertama, sebagai alat untuk mempelajari dan memperdalam pengetahuan Islam. Kedua, sebagai tujuan belajar untuk membentuk tenaga-tenaga ahli bahasa Arab atau lulusan yang mampu menggunakan bahasa Arab secara aktif dalam berkomunikasi dalam berbagai keperluan yang secara otomatis mengetahui tentang kaidah-kaidah bahasa Arab serta keterampilan berbahasa Arab yang meliputi keterampilan istima' (mendengar), kalam (berbicara), qiraah (membaca) dan kitabah (menulis).
Seiring perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan, pembelajaran dan pendidikan bahasa Arab mulai berkembang. Banyak Perguruan Tinggi mulai membuka Program Studi bahasa Arab baik bidang linguistik, sastra, terjemah, bahkan kebudayaan Arab, seperti perguruan tinggi perguruan tinggi Islam. Selain itu madrasah, SMA, SMK, SMP pun yang mulai memasukkan bahasa Arab sebagai mata pelajaran dengan muatan lokal. Bahasa Arab juga mulai ditanamkan dan diajarkan sejak usia dini. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya anak-anak usia dini yang sudah mulai belajar mengaji di TPQ/ RTQ terdekat, taman kanak-kanak bahkan tingkat PAUD/ pra TK.
Perkembangan bahasa Arab saat ini sudah melebarkan sayapnya pada semua aspek, misalnya tarjamah, mufhrodat, kebahasaan dan kesusastraan. Para ahli bahasa Arab juga selalu mengembangkan berbagai metode, media, strategi pengajaran bahasa Arab, sehingga bahasa Arab lebih mudah diserap, diterima, dan dipahami oleh masyarakat. Mereka melakukan berbagai penelitian, pembentukan lembaga-lembaga khusus bahasa Arab yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas bahasa Arab di Indonesia serta menyebarluaskannya di kalangan masyarakat. Mereka membentuk badan khusus sebagai wadah untuk meningkatkan kualitas pengajar bahasa Arab yang dinamakan IMLA (Ittihad Mudarris Al-Lughoh Al-'Arabiyyah/ Himpunan Pengajar Bahasa Arab) yang terdiri dari para pengajar dan penggiat bahasa Arab. Mereka melaksanakan berbagai seminar, lokakarya, dan penataran sebagai wujud kepedulian perkembangan bahasa Arab di Indonesia.
Tidak hanya itu, terdapat pula wadah bagi para mahasiswa jurusan bahasa Arab Indonesia supaya bisa saling bertukar pengalaman, menambah wawasan, serta menciptakan para mahasiswa yang kreatif, inovatif dan mahir berbahasa Arab yang dikenal dengan nama ITHLA' (Ittihad Tholabah Al-Lughotul 'Arobiyah Indonesia). Dengan adanya ITHLA' ini para pengajar serta pembelajar bahasa Arab diharapkan dapat melakukan proses pembelajaran bahasa Arab agar semakin berkembang dan dapat menumbuhkan motivasi belajar bahasa Arab bagi masyarakat luas, mengingat betapa pentingnya bahasa Arab terlebih untuk generasi milenial saat ini yang dapat dengan mudah mengakses ilmu kapanpun dan di mana pun, melalui teknologi yang semakin canggih.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H