Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Belajar Berbagi dengan Menulis Setiap Pagi

Alhamdulillah Allah menganugerahkan 3 anak yang peduli diri, sesama, dan semesta. Ketiganya sumber inspirasi utama dalam upaya tumbuh bersama keluarga peduli pendidikan demi kepentingan terbaik anak melalui pendidikan anak merdeka.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fitry Siap Tumbuh Bersama di Rumah KerLIP

20 Juni 2020   05:04 Diperbarui: 20 Juni 2020   06:16 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kaget juga melihat semua tulisan di kompasiana tinggal satu artikel. Entah kemana. "Jangan di blog lama, Bu. Menulis do kompasiana aja" kata putri sulungku sambil asyik menyiapkan tayangan lagu dan gerak berbahasa Inggris. Sudah beberapa hari ini, ia melatih kemampuan English Conversation anak-anak di Rumah KerLiP. 

"Assalamu'alaikum!" Suara Rayyan disusul suara 6 anak lainnya terdengar di bawah. Aku masih asyik menyebarkan undangan Open House Kultur Metamorfosa. Sudah terkirim ke 1000-an akun anggota  beberapa whatsapp group.  Semoga Allah membukakan pintu rizki-Nya untuk para founder dan fasilitator KMI ya. Terus terang aku.gembira sekali membuka materi KIEnya. Alhamdulillah semua materi pembelajar mandiri yang kami kemas di Sandi KerLiP berjalin dengan keunggulan Vigornya Mbak Anne dan Jentina. Setelah menyebarkan Libra dan CACT dalam beragam bentuk, yakni kurikulum Pendidikan Anak Merdeka, Naskah Akademik Homescooling Keluarga Petani, 10 Langkah CACT Pelopor Kebaikan, bahan pendampingan Belajar Dari Rumah KerLiP, kemasan Lovely untuk KMI memberi makna tersendiri..

Keputusan kami.untuk membuka Operet-Obrolan Perempuan Tangguh, ternyata mendapat sambutan hangat. Sebanyak 96 perempuan bergabung di wag setelah Operet pertama kami gelar pada 17 April 2020. Sungguh membahagiakan menyaksikan para perempuan saling mendengar, mengapresiasi, bahkan meneguhkan. Operet makin keren setelah meluncurkan kampanye Stop Judging Start Hugging. Lanjut gerakan Sapasari Satu Paragraf Satu Hari dengan jargon Menulis Melegakan Diri Menginspirasi Sesama.  Lebih membahagiakan lagi ketika para perempuan yang bergabung di Operet berlomba-lomba berbagi dalam diskusi terbuka belajar bersama daring setiap Jumat sore. Lovely dan aku memutuskan untuk berbagi melalui Kultur Parenting setiap Minggu siang. 

Membuka PKBM 

Bismillah tawakkaltu alallah. 

Sudah 5 perempuan dan seorang remaja yang mendaftar menjadi anggota Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan. Fitry, Direktur Sandi Kerlip siap memfasilitasi pendampingan manajemen Belajar Dari Rumah bagi anggota  terutama keluarga penyelenggara homeschooling mandiri dua kali sepekan. Ia juga setuju untuk bekerjasama dengan KMI menawarkan homeschooling istimewa di Rumah KerLiP. Impiannya untuk membuka PKBM gayung bersambut dengan rencana Nurlinda dan Nur Afiatin.. Insya Allah pembelajaran di Rumah KerLiP sebagai PKBM akan dimulai pada 1 Juli 2020. Saat ini, Fitry bergegas menyelesaikan dokumen pelengkap perencanaan Program Bank Sampah di 5 SD di DKI dan Remaja Pelopor Kebaikan di Pandeglang. 

Anak-anak binaannya di Rumah KerLiP mulai diajak untuk membuat catatan kebaikan setiap hari. Kelihatannya beberapa diantara mereka akan disiapkan mengikuti Be Ecosocpreneur Super Training (Best) homestay. Sandi Kerlip tengah menyiapkan Best Homestay dengan menjaring minat 1.500 anak usia 10 tahun keatas. Program ini untuk mendukung lahirnya 150 Youth Ecosocpreneur andalan keluarga peduli pendidikan. Rencana ini sejalan dengan upaya Fitry untuk menyiapkan remaja pelopor kebaikan sebagai Debut-Direktur Eksekutif Bulanan.

Tumbuh Bersama

Tumbuh menyiratkan ke atas hingga tanpa batas. Hanya kekuasaan Ilahi yang membatasi. Bersama mengandung arti tak ada seorangpun yang tertinggal. Prinsip tumbuh bersama demi kepentingan terbaik anak menjadi pembeda gerakan keluarga peduli pendidikan. Menjelang tahun ke-17 sejak dikukuhkan menjadi Perkumpulan, gerakan ini kembali pada khittahnya. Kepengurusan lama sesuai akta notaris nomor 7 tanggal 12 April 2004 kembali diaktifkan untuk memenuhi syarat sebagai Organisasi Penggerak Kemendikbud. 

Setelah Profil Perkumpulan disetujui, kami membentuk Rumah KerLiP di Wajo, Jeneponto, Bulukumba, Takalar, Maros, Sukabumi, Tuban, dan Bandung. Pembentukan PKBM dan aktivasi Gembira bersama KerLiP akan menjadi kegiatan utama di Rumah KerLiP. Sampai saat ini aku masih mencari metode yang tepat untuk mendorong para penggerak di Rumah KerLiP lainnya bergegas menunjukkan aksi peduli. Semoga giat Rumah KerLiP Bandung, Takalar, Jakarta, dan Sukabumi menginspirasi ya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun