Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Penggerak Panutan Inspirator SRA Sejati

23 Januari 2024   19:01 Diperbarui: 23 Januari 2024   19:17 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alhamdulillah

Tak ada yang lebih membahagiakan lagi manakala Allah memperkenankan kita menyaksikan langsung aksi-aksi nyata Guru Penggerak Panutan dalam upaya menuju Satuan pendidikan Ramah Anak (SRA). 

Masih ingat dengan Ibu Nia Kurniati, guru IPA SMPN 11 Bandung? Inspirator Gembira menjadi Keluarga Peduli Pendidikan ini kembali menyampaikan kabar gembira. 

Kesibukan pembina Yayasan Sigap Kerlip Indonesia (YSKI) ini menuntaskan pelatihan mandiri 18 topik di PMM brrlanjut ke penyusunan RHK SKP di PMM ternyata tak menyurutkan semangatnya untuk terus menginspirasi. 

"Lumayan, seueur guru nu masih bingung kedah kumaha. Tapi, terlepas dari semua "beban" yang harus dihadapi guru, secara pribadi saya bersyukur karena kami semua jadi giat belajar tentang banyak hal. Di ruang guru saat istirahat, sudah mulai pembicaraannya seputar kesulitan siswa dalam belajar, metoda apa yang digunakan, dan topik apa di PMM yang sudah dapat sertifikatnya.. jadi seruuu, "ungkap bu Nia dalam pesan yang saya terima jelang magrib. 

Inspirator Sejati

Di sekolah kami ada siswa yang terdeteksi positif TBC dan harus berobat selama 6 bulan. Kebetulan walikelasnya guru muda dari PPPK, ibu Nabilah yang juga ikut POP KerLiP juga selama 3 tahun.  

Bu Nabilah demgan santun menyampaikan kepada  pimpinan, guru-guru pengajar di kelas tersebur serta orang tua. Ia meyakinkan semua pihak bahwa hak anak dalam mendapatkan pembelajaran tidak boleh terputus karena penyakit TBC. Ia juga meyakinkan bahwa anak ini bisa sembuh total. 

Bu Nabilah meminta guru-guru tetap memberikan pelajaran dengan cara online, jadi seperti PJJ. dan meminta sesekali diadakan zoom meeting agar anak tersebut tidak merasa diasingkan. Kemudian beliau membuat grup khusus untuk memantau setiap tugas yang diberikan guru sudah dikerjakan dengan baik oleh siswa.

"Ini sangat luar biasa dan keren kan, Bu...
Menurut saya, ini merupakan salah satu layanan pendidikan khusus yang bisa dilakukan di sekolah saat ada siswa yang perlu penanganan khusus, "ujar Bu Nia berbagi keseruannya menyambut kader Guru Penggerak Panutan di sekolah mereka.

Asyiknya Bermain Game Board

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun