Dua puluh tahun yang lalu
Dua puluh persen mulai dipacu
Maunya sih 100 persen untuk para pemilik masa depan bangsa
Apa daya?
Sumber pendapatan katanya masih belum cukup
Guru penentu mutu jadi alasan kuat
Selamat
Tak ada lagi rapor merah dari para pegiat
Apa lacur?
Literasi kita masih terpuruk
Hampir 40 persen anak kita putus sekolah
Banyak anak jadi korban tiga dosa besar
Banyak guru dan kepala sekolah yang perlu bimbingan
Banyak kelas yang perlu perbaikan
Jumlah ruang belajar pun masih jauh dari jumlah anak
Harus mulai dari mana?
Pendidikan berkualitas bukan sekedar angka dalam raport.
Memastikan tersedianya pelayanan terbaik untuk.pemerataan, bukan sekadar menambah jumlah ruang dan guru
Pendidikan inklusif bukan hanya untuk penyandang disabilitas
dan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua pada 2030, bukan hanya persekolahan
Anak-anak kita butuh hidup bermartabatÂ
Pendidikan yang mencerdaskan kehidupan berbangsa
Bukan sekadar memperlama tatap muka tanpa kemerdekaan belajar yang sesungguhnya
Merdeka lahir
Merdeka batin
Merdeka pikiran
Merdeka tenaga
Itu kata Bapak kita
Ki Hadjar Dewantara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H