Pertemuan perdana KOP Pendidikan Keluarga di rumah Najeela Shihab menumbuhkan harapan penguatan kolabora[k]si  dari beragam komunitas dengan segala praktik baiknya
"Kalau melihat jumlah sasaran pendidikan keluarga di Indonesia yang begitu besar rasanya perlu puluhan bahkan ratusan tahun untuk menjangkau mereka dengan aksi-aksi baik di KOP masing-masing. Sebanyak 65 juta keluarga dengan 83 juta anak membutuhkan pendidikan keluarga. Keluarga Kita menyediakan kurikulum dan materi-materi Rangkulnya yang bisa diakses oleh siapapun. Sampai saat ini dari 3 dosa pendidikan, kekerasan terhadap anak masih terus meningkat. Pendidikan Keluarga dengan beragam aksi baiknya terutama untuk memastikan keluarga memiliki ketahanan mental pasca pandemi menjadi PR kita bersama,"ujar Najeela Shihab dalam presentasi nya mengenai Pengasuhan Urusan Bersama.Â
Sebelumnya, host pertemuan, Keluarga Kita mempersilakan setiap perwakilan KOP menyampaikan aksi dan tantangan dalam perluasan dampak pendidikan keluarga yang dilaksanakan. "Kami masih mengerjakan pendidikan untuk anak-anak marjinal terutama di desa-desa sangat tertinggal. Aksi baik Ifa memperluas Gembira menjadi Keluarga Peduli Pendidikan dalam POP Kerlip di Pandeglang menumbuhkan iklim baru di kabupaten yang baru saja keluar dari kategori kabupaten tertinggal. Sebanyak 9 SMP menjadi mitra POP Kerlip.  Ratusan keluarga dari setiap SMP yang menjadi mitra POP Kerlip di Pandeglang menunjukkan komitmen yang tinggi dalam menggiatkan ragam 20 menit yang memulau antara ayah dan anak.  Secara paralel Tim Sigap Kerlip Kampar  berusaha menekan angka putus sekolah berkolaborasi dengan multi pihak di tingkat Kabupaten, Kecamatan, dan desa. Sebanyak 161 Desa Pendidikan sedang melakukan verifikasi 1.416 ATS/APS. Pemkab Kampar menyediakan dana bantuan rintisan 10 PKBM Rumah Kerlip Beriman, "urai Pembina YSKI yang juga Ketua Perkumpulan Kerlip, Yanti.
Anak-anak muda yang hadir menyampaikan aksi-aksi baik pendidikan keluarga yang dilaksanakan bersama KOP nya masing-masing. Semua aksi baik membuat para senior berdecak kagum  "Ajakan Mbak Ela untuk berkolaborasi dalam aksi-aksi nyata menjangkau 65 juta keluarga di Indonesia perlu segera ditindaklanjuti. Baru kali ini keberpihakan kepada keluarga marjinal untuk menghapus 3 dosa pendidikan mulai dengan pendidikan keluarga terus diperdengarkan,"imbuh Yanti Kerlip.Â
Menjelang berbuka, panitia menutup acara dan mempersilakan masing-masing mengobrol. Beragam hidangan lezat mengundang selera sudah tersaji di sekeliling taman tempat kami berkumpul. "Ketemu teman lama Mbak Yanti Kerlip yang masih penuh semangat bergiat dengan advokasi sekolah ramah anak, sekolah aman, dan isu pendidikan anak marginal. Mendapatkan semangat dari mendengarkan cerita-cerita para relawan akar rumput untuk berkolaborasi menguatkan pendidikan keluarga demi anak-anak Indonesia yang bahagia dan sejahtera, "kata Ester Napitupulu di laman facebooknya. Ungkapan jurnalis Kompas yang sudah membersamai Yanti Kerlip dan para pegiat hak atas pendidikan di Indonesia selama 20 tahun ini memberi secercah harapan.
Ada banyak  praktik baik di pendidikan yang sedang diperluas melalui Program Organisasi Penggerak. Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan dan yayasan sigap Kerlip Indonesia memperluas giat 6 langkah Gembira menjadi Keluarga Peduli Pendidikan di Kabupaten Pandeglang, Pesisir Barat, dan Bandung melaui POP. Lalu di Kampar dengan dukungan multipihak. Penuh harap sistem pendidikan nasional yang lebih inklusif mulai dari keluarga akan menjadi komitmen kita bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H