Pemandangan yang sangat langka terjadi di Balai Bupati Kampar kemarin. Anak-anak berlarian ingin maju ke depan belajar berhitung a la Gasing
"Bapak, Ibu lihat! Anak-anak begitu percaya diri. Padahal sebelumnya mereka mengaku takut pada matematika. Saya belum pernah bertemu anak-anak ini, bapak, Ibu. Lihat mereka dengan gembira berlarian maju padahal hari ini baru belajar Gasing hari kedua!" Ujar Profesor Yohanes Surya.Â
Hadir dalam pembukaan pelatihan Gasing di Balai Bupati Kampar: Â PJ Bupati Kampar, Kepala Dinas Pendidikan Pelalawan, Kabid SMK mewakili Gubernur Riau, Kepala Disdikpora beserta staf, dan Yanti Kerlip, pembina YSKI.
Gasing adalah akronim dari gampang, asyik, menyenangkan. Profesor Surya, penemu metode belajar berhitung ini menunjukkan bukti bahwa metode Gasing bukan sekadar untuk belajar matematika. Gasing terbukti meningkatkan kepercayaan diri anak dan guru yang mengikuti pelatihan ini.
"Coba ibu tuliskan perkalian 15x7 dan minta anak menjawab. Jangan lupa merekam prosesnya. Ulangi pertanyaan serupa pada hari kedelapan pelatihan Gasing kepada anak yang sama. Ibu akan menyaksikan perbedaan kecepatan yang luar biasa, "imbuh Profesor Surya kepada Yanti Kerlip saat bertemu dengan PJ Bupati Kampar selepas pembukaan pelatihan Gasing.
Dalam pertemuan sebelumnya bersama Plt Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kampar, Rektor Universitas Surya ini menjelaskan langkah-langkah mudah menduplikasi Gasing di Kampar.
Sekali dan Duplikasi Berulang Kali
PJ Bupati Kampar, Dr. H.Kamsol, M.M akhirnya memastikan pendanaan pelatihan 32 guru dan 94 murid SD dari 21 kecamatan dari APBD 2023. Pelatihan Gasing berlangsung selama 15 hari. Instruktur pelatihan  dari berbagai kota/kabupaten yang sudah melaksanakan pelatihan ini sebelumnya.
Profesor Surya mengajak peserta pelatihan  Gasing dari Sumedang, Manokwari Selatan, Simalungun, Humbang Hasundutan, dan Tapanuli Utara menjadi instruktur pelatihan Gasing di Kampar. Mereka mengajak semua hadirin mengikuti tepuk semangat, hebat, dan fokus di sela-sela antusiasme anak-anak menunjukkan gasing 5, 6, 7, 8, dan 9.
"Pada awalnya saya bertanya-tanya. Ini benar? Saya, guru, belajar berhitung dari angka 1 lagi?"
Kalimat pembuka guru SD Kampar  yang maju ke depan ini memperkuat pernyataan guru IPS dari Manokwari Selatan yang dihadirkan Profesor Surya ke Kampar.
"Bapak Ibu lihat, guru IPS pun percaya diri mengajarkan Gasing. Saking mudahnya, peserta pelatihan Manokwari Selatan  yang berprofesi sebagai satpam pun bisa menduplikasi Gasing seperti guru IPS ini," ujar Profesor Surya.
"Saat ini Pemkab Sumedang sedang menduplikasi Gasing kepada 89.000 peserta didik SD/SMP di Sumedang. Bimbang Hasundutan berhasil menduplikasi Gasing kepada 40.000 peserta didik SD/SMP dalam waktu singkat. Saking mudahnya saya yakin tahun.ini Kampar pun bisa menduplikasi Gasing dan menjadi tempat studi tiru kabupaten/kota lainnya. Setiap guru dan 2 anak peserta Gasing diminta untuk melatih 10 guru dan 20 peserta didik. BOS dapat digunakan untuk membiayai duplikasi ini. Usahakan duplikasi ini dilaksanakan langsung setelah pelatihan Gasing kali ini selesai," imbuh Profesor Surya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H