Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

PJ Bupati Kampar Gesa Pembukaan PKBM Rumah Kerlip Beriman bagi 1.700 Anak Tidak Sekolah di 80 Desa

2 November 2022   07:19 Diperbarui: 2 November 2022   22:31 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Selain pemetaan ATS dari manual SDG's Desa, saya menghimbau seluruh Wali Desa untuk menerbitkan SK Koordinator dan Relawan Pendidik Rumah Kerlip Beriman. Lebih diutamakan perempuan berkualifikasi akademik minimal S1/D4, "Ujar PJ Bupati Kampar  Dr. H. Kamsol, M.M dalam pertemuan informal dengan pembina Sigap Kerlip Indonesia (Selasa, 1/10/2022).

Pembukaan pembelajaran tatap muka 2 x 90 menit oleh Kepala Desa dan Koordinator Sigap Kerlip Indonesia Wilayah Riau, Muizin Firmansyah diagendakan mulai November 2022. "Pagi ini saya menyapa setiap kepala desa untuk mengusulkan jadwal penandatanganan Kesepakatan penyelenggaraan RKB, pengukuhan koordinator, dan pembukaan Rumah Kerlip Beriman di Pustaka Desa, jika sudah ada atau di kantor desa, " Ujar Pembina Sigap Kerlip Indonesia yang biasa dipanggil dengan nama Yanti Kerlip.

Dokpri Pembukaan Pembelajaran Tatap Muka di Rumah Kerlip Beriman Koto Tuo (5/10/2022)
Dokpri Pembukaan Pembelajaran Tatap Muka di Rumah Kerlip Beriman Koto Tuo (5/10/2022)

Sebanyak 80 dari 168 Kepala Desa yang dihubungi Yanti selama 10 hari terakhir ini sudah mengirimkan data Anak Tidak Sekolah (ATS) sebanyak 589 anak dengan beragam usia. Sebelumnya Yanti juga menerima data 1.005 ATS dari Kabid Dikdas Disdikpora dan 24.801 jiwa warga Kabupaten Kampar usia 7-18 tahun dengan Kemiskinan Ekstrem yang belum menerima bantuan apapun dari Bappeda Kampar.

Tidak semua wali merespon positif  upaya percepatan penanganan ATS ini. Namun hal ini tidak menghalangi pembina Sigap Kerlip Indonesia  ini untuk terus mengingatkan seluruh kepala desa. Kepala Dinas PMD Kampar pun membantu memperkuat dengan menerbitkan surat edaran pemetaan ATS/ABPS sampai 18 November 2022.

"Saya sendiri yang akan menemui Kemensos untuk memastikan 6.423 Kepala Keluarga dengan 64.566 individu dengan kemiskinan ekstrem yang tercatat belum menerima bantuan apapun masuk ke dalam DTKS Kemensos. Khusus usia sekolah, Gerakan Indonesia Pintar (GIP) Riau yang membantu mengadvokasi sampai ke Jakarta untuk memastikan 24.801 anak usia 7-18 tahun tersebut menerima KIP, "imbuh PJ Bupati Kampar dalam rapat khusus yang dilaksanakan di Rumah Dinas Bupati pasca zoom meeting dengan Mendagri (Selasa, 1/10/2022).

Hadir dalam pertemuan khusus tersebut Kepala dan staf Bappeda, Kepala Dinas Sosial, Pembina Sigap Kerlip Indonesia, Kabag Kerjasama Kabupaten Kampar.

Komitmen PJ Bupati Kampar untuk mencapai target penanganan kemiskinan ekstrem sampai "0" pada 2024 mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak. Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kampar membantu pemetaan ATS bersama Disdikpora, FAKAR, GIP, Perkumpulan, SKI Wilayah Riau, Radio Rama, DKK, dan Tim Sigap Kerlip Kampar.

 "Kami menargetkan 100 Rumah Kerlip Beriman menjadi Pusat Kegiatan Belajar Mandiri (PKBM) yang diselenggarakan oleh manajemen Rumah kerlip Beriman bersama Koordinator relawan pendidik yang ditetapkan oleh Kepala Desa setempat, "ujar Muizin Firmansyah. Koordinator SKI Wil Riau ini mengangkat sahabat-sahabat pendidik yang membantunya di Desa Sibuak saat menjabat sebagai kepala desa.

Mahbub bersedia menjadi Direktur Rumah Kerlip Beriman dibantu 4 pendidik Paud, SD, SMP, SMA, 2 staf humas, dan 2 staf pusat data informasi.  Jhoni Asmara, S.Pd.I, M.Pd, Kepala SMPN di Batu Sasak dan Rina Farbriani, S.Pd., M.Pd, Kepala SDN membantu menyiapkan modul-modul pendidikan anak merdeka, bermutu, tanpa kekerasan (Panutan).

"Kami mengajak semua pihak untuk membantu giat ini sebagai bentuk kepedulian terhadap anak-anak bangsa. Setelah proposal penggalangan bantuan dana operasional beres, kami akan menggelar Gerakan Ibu Asuh Anak Tidak Sekolah (Giats), "pungkas Yanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun