Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

54,62% Warga dengan Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten Kampar Tercatat Menerima Bantuan dari Pemerintah, Bagaimana dengan Sisanya?

29 Oktober 2022   10:24 Diperbarui: 30 Oktober 2022   00:04 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beragam bantuan dari Pemerintah Sudah disalurkan kepada warga dengan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Kampar. Sebanyak 54,62% dari 14.153 Kepala Keluarga dengan kemiskinan ekstrem tercatat menerima Bantuan Non Pangan Tunai (BNPT), Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), Bantuan Sosial Tunai (BST), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Sembako.

Pemberian bantuan pokok adalah salah satu strategi pengentasan kemiskinan yang digunakan Pemerintah. Pada dasarnya strategi pemerintah ini terdiri dari 2 bagian besar, yakni melindungi keluarga dan kelompok masyarakat yang mengalami kemiskinan sementara, dan kedua membantu masyarakat yang mengalami kemiskinan kronis dengan memberdayakan dan mencegah terjadinya kemiskinan baru. 

Penyediaan bahan pokok, pengembangan sistem jaminan sosial, dan pengembangan budaya usaha yang dijalankan pemerintah merupakan pengejawantahan dari 2 strategi besar tersebut. Secara informal penduduk miskin mempunyai cara yang khas dalam menanggulangi kemiskinannya: mengajak anggota keluarga bekerja, menambah jam kerja, merantau, juga berhemat.

Kemiskinan ekstrem yang dialami secara turun menurun akibat keterbatasan akses terhadap sumber daya alam dan sumber daya lainnya. Peluang penduduk miskin ini untuk produksi relatif lebih kecil dan mengalami kesulitan berperan dalam pembangunan. 

Sebanyak 6.423 KK dengan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Kampar masih membutuhkan uluran tangan kita. Mereka terdiri dari 7.629 jiwa anak usia di bawah 7 tahun, 24.801 jiwa anak usia sekolah 7-18 tahun, anak muda usia 19-21 tahun sebanyak 4.818 jiwa, usia 22-59 tahun sebanyak 25.423 jiwa dan usia 60 tahun ke atas sebanyak 1.895 jiwa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun