Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menuju Desa Kreatif dalam Program Desa Ekowisata Ramah Anak Peduli Perempuan (Derapp)

28 September 2022   16:08 Diperbarui: 29 September 2022   05:12 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Penganan khas Desa Koto Tuo, Kecamatan XIII Koto Kampar (Selasa, 27/9/2022)

"Kami tak ingin 3 juta rupiah yang kami.keluarkan untuk mengikuti acara peresmian Desa Kreatif di Tanjung Belit sabtu lalu tidak memberi manfaat langsung kepada warga desa. Penuh harap pembukaan Rumah Kerlip Beriman perdana dilaksanakan Pak Bupati di sini, "Syaefudin Wali Desa Koto Tuo menyampaikan harapannya dalam pertemuan dengan Yanti, pembina Sigap Kerlip Indonesia yang membantu menyusun, mengawal, melaksanakan, dan melaporkan beberapa quick wins PJ Bupati Kampar, Dr. H. Kamsol, M.M. 

Hadir dalam pertemuan tersebut kepala bidang (Kabid)  promosi Disparbud Kampar, David Hendra, kepala bidang Perlindungan Anak (Kabid PA), Satiti Rahayu, fasilitator Forum Anak Kampar (Fakar) Angga dan Tim Sigap Kerlip Kampar, Adel. 

Desa Koto Tuo terletak di Kecamatan XIII Koto Kampar.yang memiliki ragam destinasi wisata yang menarik, yakni Danau Rusa, Henperland, Puncak Kompe, dan  Candi Muara Takus. Tidak mengherankan jika perangkat desa tersebut perlu penguatan untuk menyiapkan air terjun sungai Osang sebagai destinasi wisata alam.

Wali Desa Koto Tuo mengundang tim perintis Desa Ekowisata Ramah Anak Peduli Perempuan (Derapp) pada hari pasar untuk menikmati aneka ragam penganan khas yang terbuat dari tepung beras dan gula aren juga singkong, kelapa, dan gula aren dibungkus daun pisang dan dikukus.

Pembinaan Berkelanjutan

Desa Koto Tuo sebenarnya layak untuk masuk dalam barisan Desa Kreatif yang diresmikan oleh PJ Bupati Kampar dan disaksikan Menparekraf Sandiaga Uno secara virtual (Sabtu, 17/9/2022). Gesa peresmian 100 Desa Kreatif setelah Dr. H. Kamsol, M.M  ditunjuk menjadi Ketua Asosiasi Desa Kreatif Indonesia (ADKI) provinsi Riau membuat  bidang Ekonomi Kreatif Disparbud Kampar bergegas menyusun SK Bupati tentang 50 Desa Kreatif dan 50 Menuju Desa Kreatif di atas meja. 

Kebutuhan pembinaan berkelanjutan 100 Desa Kreatif dalam quick wins Gerbang Melayu Beriman mendorong percepatan pelembagaan Sekretariat Bersama (Sekber) Derapp oleh Pemkab Kampar. Pertemuan persiapan pembentukan Sekber Derapp yang dipimpin oleh Asda III Kampar dihadiri oleh semua OPD terkait perlu segera ditindaklanjuti dengan Rapat Koordinasi untuk memetakan 3W pembinaan 100 desa yang sudah diresmikan menjadi Desa Kreatif menuju Derapp Gerbang Melayu Beriman.

Desa Kreatif adalah salah satu indikator Derapp yang akan dibina oleh Forum UMKM Kampar untuk menghasilkan sedikitnya 1 dari 17 subsektor ekonomi kreatif yang diatur dalam keputusan Menparekraf berikut:

1. Aplikasi

2. Pengembangan permainan 

3. Desain interior

4. Arsitektur

5. Desain Komunikasi Visual

6. Fesyen

7. Kuliner

8. Musik

9. Seni Pertunjukan

10.Kriya

11.  Film, animasi, dan video

12. Periklanan

13. Penerbitan

14. Senirupa

15. Desain Produk

16. Fotografi

17. Televisi dan Radio

Selain Desa Kreatif, Program Derapp Gerbang Melayu Beriman  juga mensyaratkan 10 indikator DRPPA yang dikeluarkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemenpppa) berikut:

1. Pengorganisasian perempuan dan anak agar dapat memberikan peran dalam pembangunan desa/kelurahan.
2. Penyusunan data terpilah.
3. Peraturan desa dan kebijakan kelurahan yang ramah  perempuan dan anak.
4. Adanya pembiayaan dari keuangan desa dan pendayagunaan aset desa untuk mewujudkan DRPPA melalui pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di desa.
5. Keterwakilan perempuan di struktur desa/kelurahan, BPD, dan Lembaga Adat Desa.
6. Desa melakukan pemberdayaan perempuan  dalam kewirausahaan yang berperspektif  gender yang dibarengi dengan proses  membangun kesadaran kritis perempuan.
7. Semua anak mendapatkan pengasuhan yang baik berbasis hak anak.
8. Tidak ada kekerasan terhadap perempuan dan anak (KtPA) dan korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
9. Tidak ada pekerja anak.
10. Tidak ada anak yang menikah di bawah usia 18 tahun (perkawinan usia anak).

Kabid PA, Satiti Rahayu mengikuti arahan PJ Bupati Kampar dengan  meminta Wali Desa mengundang perwakilan anak untuk dilatih oleh fasilitator Fakar dan dilantik menjadi pengurus Forum Anak Desa oleh Wali Desa Koto Tuo. Sementara itu, Kabid Promosi, David Hendra mengajak kami menelusuri jalan menuju air terjun Sungai Osang.

Dokpri Air Terjun Sungai Osang
Dokpri Air Terjun Sungai Osang

Pemetaan data terpilah Anak Tidak Sekolah (ATS) dan Angka Partisipasi Murni (APM) Desa Koto Tuo yang dilakukan Yanti bersama operator SDG's Desa menemukan permasalahan penting  dalam form pengisian manual oleh anggota keluarga. Jumlah ATS yang berhasil disisir oleh Wali Desa Koto Tuo sebanyak 22 orang. Sementara itu APM SMA/MA/SMK Desa Koto Tuo sekitar 56 dari 102 anak usia 16-18 tahun. 

"Kami baru tahu cara penghitungan APM hari ini, Bu. Sebelumnya kami mengikuti pelatihan pengisian data manual SDG's Desa dan cara menginputnya ke dalam aplikasi, "ujar operator yang membamtu menyajikan print out SDG's Desa lengkap dengan foto kopi data manual. 

Yanti segera menyampaikan temuan penting ini kepada Kabid Pengembangan Dinas PMD, Ibrahim dan Tenaga Ahli Pendamping Desa di kabupaten Kampar dan Kuansing, Afifudin.

Dokpri Wali Desa Kotp Tuo menandatangani SK Pbembentukan Forum Anak Desa Kptp Tuo (Selasa, 27/9/2022)
Dokpri Wali Desa Kotp Tuo menandatangani SK Pbembentukan Forum Anak Desa Kptp Tuo (Selasa, 27/9/2022)

 
Fasilitator Fakar yang juga bergabung di Tim Sigap Kerlip Kampar melaksanakan sosialisasi untuk menghentikan pekerja anak, pernikahan usia anak, KDRT, KTPA kepada 20 perwakilan anak SMP dan SMK di Desa Koto Tuo.  

Yanti membahas rencana giat Limpah Kumandang atau Lihat Sampah, Kurangi, Manfaatkan,  Daur Ulang Sampah  bersama Ketua TP PKK Desa Koto Tuo, Leni Syaefudin. Kedua srikandi tersebut juga menyepakati  pembukaan Rumah Kerlip Beriman pada Hari Guru Sedunia, 5 Oktober. Tim Sigap Kerlip Kampar akan memfasilitasi pelatihan pembuatan Papan Mimpi Forum Anak dan ATS. Sementara itu  Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan akan memilai pendampingan pelatihan pengasuhan positif kepada orangtua/wali ATS. 

"Kami siap membantu menyiapkan rancangan Perdes Kesehatan, Keselamatan, Kesiapsiagaan, Ketahanan Keluarga, dan Keamanan (5K) yang ramah perempuan dan peduli anak, "pungkas Yanti saat menepi dari hujan deras dalam perjalanan pulang dari  air terjun Sungai Osang. Wali Desa Koto Tuo dan seluruh perangkat desa membahas rencana pembukaan Rumah Kerlip Beriman meski dalam keadaan basah kuyup. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun